MUNICH – Alpinestars mengajukan banding terkait putusan bersalah oleh pengadilan Jerman terkait penggunaan airbag dalam jaket.
Seperti diketahui bahwa belakangan ini muncul trend airbag yang disematkan dalam jaket untuk pengguna motor. Teknologi ini sendiri sudah digunakan pada kejuaraan balap motor sekelas MotoGP.
Dainese yang mengklaim sebagai pionir dalam inovasi tersebut, merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan oleh pesaingnya yakni Alpinestars. Dainese melakukan tuntutan di pengadilan Jerman yang menyatakan bahwa kompetitornya itu telah melanggar hak paten.
Hasilnya pengadilan di Munich, Jerman memutuskan bahwa Alpinestars bersalah dan menyatakan Dainese berhak memegang kendali atas teknologi airbag dalam jaket tersebut. Dalam putusannya dinyatakan bahwa Alpinestars tidak boleh lagi memasarkan produk Tech-Air di pasar Jerman. Seteru Dainese tersebut juga harus membayar ganti rugi terhadap kerusakan yang dialaminya.
Namun Alpinestars tidak tinggal diam. Baru-baru ini mereka mengeluarkan pernyataan bahwa putusan pengadilan masih dipertanyakan. Alpinestars melakukan banding atas putusan tersebut, sehingga proses pertempuran hukum keduanya masih jauh dari selesai.
Berdasarkan banding yang dilakukan Alpinestars, kedua produsen aparel asal Italia tersebut masih akan melanjutkan pertempuran yang panjang di meja hijau. Hal yang sama (banding) juga dilakukan oleh pihak Dainese sehingga membuat persaingan keduanya akan semakin sengit.
Intinya Alpinestars tidak merasa melanggar hak paten dari Dainese. Pihak produsen aparel berlogo bintang tersebut akan berusaha keras agar bisa berjualan lagi di Jerman. Perseteruan antara kedua brand ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Setidaknya bukan hanya mempersoalkan masalah airbag saja. [Dew/Ari]
Whatsapp 
Komentar