Helm-helm Buatan Indonesia Dilarang Tampil di MotoGP Catalunya

JAKARTA – Para pembalap MotoGP yang terikat kontrak dengan produsen helm buatan Indonesia, terpaksa mengganti mereknya.

Hal ini dikarenakan produsen helm asal Indonesia seperti KYT dan NHK belum lolos homologasi yang ditetapkan oleh FIM. Aturan tentang helm ini sebenarnya sudah ditetapkan sejak awal musim, namun penerapannya baru dilakukan pada pekan lalu.

Diketahui bahwa pembalap MotoGP yang menggunakan helm buatan Tanah Air adalah Andrea Dovizioso, Aleix Espargaro, Francesco Bagnaia dan Karel Abraham. Dovi dan Bagnaia selama ini menggunakan helm merek Suomy yang ternyata merupakan anak perusahaan dari KYT.

Espargaro menggunakan helm sponsor yakni KYT. Sementara Abraham dipercaya menjadi duta dari helm buatan Indonesia lainnya yakni NHK. Kedua helm asal Tanah Air tersebut hingga saat ini belum memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi.

Walhasil keempat pembalap tersebut terpaksa menggunakan helm merek kompetitor. Namun guna menyiasatinya mereka menutup merek helm dengan logo sponsor. Grafis yang digunakan sendiri masih tetap dengan helm sebelumnya.

Seperti Dovi yang memilih menggunakan Shoei, sedangkan Espargaro akan mengenakan produk buatan Shark yang sama dengan Jorge Lorenzo.

Dikutip dari beberapa sumber, setiap produsen yang menyertakan produknya di ajang MotoGP, harus menyertakan sepuluh helm dalam tiap ukuran yang digunakan para pembalap. Hal ini diperlukan untuk keperluan tes independen di laboratorium di Universitas di Zaragoza.

Tes ini guna membuktikan kekuatan helm sehingga bisa memberikan keamanan bagi para penggunanya. Setelah lolos tes helm tersebut akan mendapatkan kode QR yang menyatakan produk telah lolos tes. Rangkaian tes di atas mirip dengan yang dilakukan lisensi lainnya seperti SNI, Snell hingga DOT.

Hingga saat ini helm yang telah lolos tes homologasi adalah AGV, Airoh, Arai, Bell, HJC, Kabuto, LS2, MT, X-lite/Nolan, Skorpion, Shark, dan Shoei. [Dew/Idr]