Indent Jimny Sampai 4 Tahun, Tapi Masih Banyak yang Ngotot Pesan! Share this
Berita Motor
Mode baca

Indent Jimny Sampai 4 Tahun, Tapi Masih Banyak yang Ngotot Pesan!

Insan Akbar
oleh Insan Akbar
pada 01 October 2019

TANGERANG - Jumlah pemesanan Suzuki Jimny puluhan kali lebih besar daripada jatah unit untuk Indonesia. Meski inden mencapai hingga 4 tahun dan sebagian dealer sudah mendapat perintah untuk menyetop pemesanan, ada konsumen yang tetap ngotot.

Donny Saputra, Direktur Pemasaran 4W PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan bahwa Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) untuk Jimny sejauh ini sudah kisaran 2.000 unit. Padahal, kemampuan suplai dari Jepang tiap bulan hanya 50 unit per bulan.

“Kira-kira sudah lebih dari 2.000 unit sejak (meluncur di pameran) GIIAS 2019. Unit yang kami distribusikan tiap bulan cuma bisa 50 unit,” ujar dia di sela-sela Test Drive Jimny pada Senin (30/9/2019) di Sirkuit Off-Road Pagedangan, Serpong, Tangerang.

Seperti diketahui, Jimny generasi terbaru resmi diperkenalkan di Tanah Air dalam pameran otomotif yang berlangsung pada akhir Juli 2019 di Tangerang itu. Kisaran harganya saat pertama kali diperkenalkan adalah Rp 315.500.000 - 330.000.000, on-the-road Jakarta, tapi per 1 September banderolnya naik Rp 20 juta di tiap tipe khusus untuk area Ibu Kota dan sekitarnya.

Donny menjelaskan bahwa jatah 50 unit per bulan didistribusikan ke 53 mitra dealer mereka di Nusantara secara bergiliran. Ini berarti tiap bulan ada tiga mitra dealer yang tidak kebagian.

Permintaan konsumen Indonesia yang 40 kali lebih besar daripada jatah yang diberikan membuat indennya amat lama, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya yang bisa mencapai tiga atau bahkan empat tahun. Namun, gilanya, masih ada konsumen yang bersedia menunggu.

“Kalau sudah 2.000 unit dan sebulannya (suplai) 50 unit, berarti kan butuh waktu 40 bulan. Lebih dari tiga tahun, kan. Per 1 September kami sudah berkoordinasi dengan dealer bahwa apabila mereka sudah punya inden panjang, untuk sementara tak usah terima inden Jimny lagi. Tapi kami dapat informasi dari beberapa dealer, walaupun sudah bilang tak terima inden lagi, mereka memaksa. Kami sudah informasikan ke mereka kemungkinan bisa baru dapat 3 tahunan lagi dan masih ada yang memaksa seperti itu,” papar dia.

Inden Jimny yang mengular tidak hanya terjadi di Indonesia. Di semua negara yang menjual sport utility vehicle (SUV) ikonik itu, kejadian yang sama terlihat.

“Bahkan di Jepang juga. Jepang yang negara produsen pun saya dengar indennya sampai 26 bulan,” aku Donny.

Semua terjadi karena model satu ini sekarang cuma diproduksi di Jepang dengan kapasitas produksi hanya 5.000 unit untuk seluruh dunia. Suzuki Indonesia sedang me-lobby prinsipal mereka di Jepang agar dapat memproduksinya secara lokal di pabrik Cikarang, Bekasi. [Xan/Ari]


Komentar