Datsun 7 Days Challenge: Perjalanan Spiritual di Gereja Ayam Share this
Review Mobil
Mode baca

Datsun 7 Days Challenge: Perjalanan Spiritual di Gereja Ayam

Denny Basudewa
pada 06 August 2016

Foto: Tim Datsun 7 Days Challenge mengisi ulang BBM sebelum memulai perjalanan hari kelima

MAGELANG – Datsun 7 Days Challenge memasuki hari kelima, perjalanan tim kali ini kian mengesankan.

Setelah puas menjelajah kota Yogyakarta kemarin (06/08), kami kembali melanjutkan perjalanan menuju destinasi yang tidak kalah seru. Mengacu film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 2, kami mencoba menggali pesona alam yang menjadi latar sekuel kisah Rangga dan Cinta tersebut.

Puas mengulas kisah Klinik Kopi pada hari keempat, kini kami coba menyambangi Punthuk Setumbu. Puncak bukit yang berada di Magelang, Jawa Tengah ini dikenal menyimpan keindahan alam. Guna mencapai Punthuk Setumbu dari 'Kota Gudeg' hanya membutuhkan waktu satu jam perjalanan.

Pada film AADC 2, Rangga dan Cinta tidak hanya menikmati terbitnya matahari atau sunrise dari Punthuk Setumbu. Dua sejoli tersebut juga menikmati keindahan alam di Gereja Ayam yang terletak di Bukit Rhema, terletak 2,5 km sebelah barat candi Borobudur, di Dusun Gombong, desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Jarak antar kedua tempat memang tidak berjauhan atau berjalan kaki sekitar 15-20 menit. Medan jalan guna mencapai kedua tempat tersebut cukup terjal.

Pengunjung yang ingin menikmati pemandangan alam dari puncak bukit Punthuk Setumbu dikenai biaya Rp 15.000 per orang. Pengunjung membutuhkan waktu sekitar 15 menit guna mencapai puncak dari lokasi parkir kendaraan. Jalur pendakian terasa lebih berat setelah memasuki setengah perjalanan dan kondisinya cukup menguras keringat.

Hal ini dikarenakan anak tangga hanya terbuat dari gundukan tanah. Jika hujan turun pada malam harinya, tentunya medan akan semakin berat karena licin.

Berbeda dengan Gereja Ayam yang juga disebut rumah doa. Guna mencapai tempat ini, pengunjung dapat menggunakan jasa sewa mobil jip sebesar Rp 7.000.

Untuk dapat masuk ke dalam Gereja Ayam ini dipungut biaya Rp 10.000 per orang. Kami yang hendak mencapai puncak dari kepala ayam harus sabar menanti giliran. Akses yang sempit dan tempat yang terbatas membuat kami rela mengantre. 30 menit kemudian giliran kami mendapat kesempatan.

Sesampainya di kepala ayam yang menggunakan mahkota tersebut, kami terpukau dengan pemandangan alam di sekitar Gereja Ayam, salah satunya Candi Borobudur. Meskipun pemandangan kami sedikit terhalang kabut, namun tidak mengurangi rasa kagum kami akan pesona alam di sekitar Gereja Ayam.

Meskipun dikenal sebagai gereja, bangunan ini dibuat sebagai rumah doa bagi seluruh pemeluk agama. Saat kami sampai ke Gereja Ayam, kondisi bangunan tampak direnovasi. Struktur bangunan bagian atas cukup tinggi sehingga menyuguhkan kesan lega. Bagian kanan bangunan tersedia panggung dan tepat di belakangnya ada tangga akses menuju kepala ayam.

Sementara di bagian kiri bangunan tampak ruang khusus. Pada sisi bangunan ini tersedia tangga menuju ruang bawah tanah. Kondisinya sangat gelap. Gereja Ayam dimulai pembangunannya pada 1992, desainnya dibuat menyerupai burung merpati.

Waktu terbaik untuk menikmati sunrise dari Punthuk Setumbu dan Gereja Ayam pada pukul 04.30 WIB. [Dew/Ikh]

Lebih lanjut di Otospirit
Datsun 7 Days Challenge: Perjalanan Spiritual di Gereja Ayam


Komentar