Ekspor Toyota Selama 2019 Raih Hasil Positif Share this
Berita Mobil
Mode baca

Ekspor Toyota Selama 2019 Raih Hasil Positif

Ahmad  Richad
pada 21 January 2020

JAKARTA - Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melaporkan kenaikan ekpor mereka pada 2019, Fortuner dan Rush menjadi model andalannya. 

Di tengah guncangan krisis global, Toyota mampu mencatatkan ekspor tertinggi selama 5 tahun terakhir untuk pengapalan kendaraan utuh (Complete Built Up/CBU). Ekspor tersebut mencapai 208.500 unit, naik tipis dibandingkan volume ekspor tahun 2018 sebesar 206.500 unit.

“Tidak mudah mempertahankan dan meningkatkan performa ekspor ini, maka dari itu kami ucapkan terima kasih atas dukungan dari semua pihak, terutama pemerintah Indonesia yang selalu melakukan evaluasi terhadap sektor-sektor yang mempengaruhi kegiatan ekspor nasional,” kata Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)

Warih juga menjelaskan, model Sport Utility Vehicle (SUV) Fortuner dan Rush merupakan yang paling banyak di ekspor, dengan masing-masing 45.300 unit dan 50.300 unit. Tidak hanya itu model sedan Vios juga turut mendukung capaian positif ekspor CBU Toyota dengan volume sebanyak 31 ribu unit. 

Sementara dari segmen Multi-Purpose Vehicle (MPV), Kijang Innova dan Avanza berhasil dikapalkan ke mancanegara dengan volume masing-masing 5.300 unit dan 28.900 unit. Sedangkan model Low Cost Green Car (LCGC) Toyota Agya berhasil di ekspor 27.800 unit. Untuk model Yaris, Sienta, dan Town Ace/Lite Ace mampu diekspor sebanyak 19.900 unit.

Tidak hanya itu, selain mengekspor kendaraan utuh, Toyota juga mengirimkan kendaraan terurai (Complete Knock Down/CKD) sebanyak 45.400 unit, mesin bensin dan etanol dengan tipe TR dan NR dengan total 123.600 unit serta komponen kendaraan dengan volume 94,2 juta unit. 

Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN, menyatakan bahwa ke depannya, selain karena dampak krisis global, dirupsi digital juga menjadi tantangan sekaligus peluang tersendiri bagi industri otomotif.  

"Untuk menghadapi hal tersebut, pihak korporasi tengah menyiapkan upaya, salah satunya dengan meningkatkan efisiensi melalui penerapan teknologi dengan tetap menjadikan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai center of transformation," jelas Bob. 

Sebagai informasi, saat ini produk ekspor Toyota telah merambah lebih dari 80 negara tujuan di kawasan Asia-Pasifik, Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika dan Karibia. [Ric/Idr]


Komentar