JAKARTA - Nicholas Osy de Zegwaart, Rolls-Royce Motor Cars - Bespoke Manager hadir di Indonesia, menyingkap standar baru mobil mewah Bespoke kepada konsumen Rolls-Royce di Indonesia.
Dalam kunjungan perdananya ke Indonesia, eksekutif Rolls-Royce yang bertanggung jawab terhadap bisnis Bespoke untuk Eropa dan Asia Pasifik ini datang khusus untuk menemui pelanggan Rolls-Royce di Jakarta yang akan bergabung dalam program Bespoke. Kunjungannya ke Indonesia memperlihatkan berkembangnya minat pelanggan terhadap program Bespoke di Indonesia.
Untuk diketahui, program Bespoke adalah menawarkan kemewahan modern yang unik, menciptakan interior termewah, di mana menunjukkan tingkat keahlian, kreativitas dan perhatian yang hanya bisa ditawarkan oleh Rolls-Royce Motor Cars.
Sementara dalam program Bespoke, Rolls-Royce Motor Cars menyerahkan kepada ahli di bidangnya mulai dari desainer, insinyur dan pengrajin dalam menawarkan sebuah kendaraan terbaik yang mewakili karakter pemiliknya.
Rolls-Royce Bespoke lahir di Rolls-Royce di Goodwood, Inggris. Para ahli bekerja mengubah sebuah hasrat, mimpi dan imajinasi dari setiap calon pemilik Rolls-Royce menjadi sebuah kendaraan yang hanya dibuat satu, sehingga sangat spesial untuk pemiliknya.
Rolls-Royce Motor Cars sempat mengenalkan Bespoke Collection pertamanya 'The Suhail Collection' yang mencakup seluruh keluarga kendaraan bermotor Rolls-Royce. Koleksi Bespoke pertama ditawarkan dalam model Phantom, Ghost, dan Wraith, di mana telah memiliki elemen handmade yang sebenarnya.
"Sebuah kendaraan Rolls-Royce adalah kanvas kosong di mana para pelanggan kami dapat berkolaborasi dengan para desainer, insinyur, dan pengrajin di Goodwood untuk menciptakan sebuah kreasi individual, sebuah layanan tanpa batas yang menggambarkan kemewahan yang sebenarnya," kata Paul Harris, Asia Pacific Regional Director, Rolls-Royce Motor Cars.
"Di Indonesia, program ini tidak akan hanya menarik pribadi sukses, namun juga bagi individu yang menghargai nilai artistik dari sebuah Rolls-Royce Bespoke mengingat beragamnya budaya dan kearifan lokal di Indonesia yang syarat dengan keterampilan tangan," tutup Harris. [Ikh/Idr]
Whatsapp 
Komentar