"Pakai Motor Listrik Nasional Gesits itu Sama Saja Jihad" Share this
Berita Motor
Mode baca

"Pakai Motor Listrik Nasional Gesits itu Sama Saja Jihad"

Muhammad Ikhsan
oleh Muhammad Ikhsan
pada 18 August 2017

Foto: Motor Listrik Nasional Gesits di pabrik PT Wika (Foto: Ikhsan)

BOGOR - Motor listrik Gesits akan diproduksi PT Wika di Kompleks Industri Wika Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Jika tidak ada halangan, proses produksi dimulai akhir 2017.

Penandatanganan kesepakatan kerjasama (MoU) produksi Gesits telah dilakukan antara PT Garansindo Technologies, PT Wika Industri dan Konstruksi, serta PT Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) hari ini, Jumat (19/8/2017).

Adapun, lahan seluas 2.400 meter persegi dari total area 30 hektar milik PT Wika akan digunakan untuk memproduksi motor listrik Gesits karya anak bangsa.

Fasilitas itu untuk penerimaan komponen, perakitan sepedamotor dan pengujian terakhir. Selanjutnya, hasil produksi akan ditempatkan dalam sebuah gudang penyimpanan sementara dengan luas 1.400 meter persegi.

Fajar Harry Sampurno, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN mengajak masyarakat tentang pemakaian produk lokal Gesits.

"Satu kuncinya, Kita ini perlu "jihad". Kita tidak pernah tidak bisa membuat (sepedamotor). Motor di Indonesia itu 99 persen itu merk Jepang. Tapi yang buat kita, semua bahkan desainnya kita, hanya merknya jepang. Mobil demikian juga," kata Fajar.

"Jihad kita adalah berani memakai (produk lokal). Sekali kita bicara motor listrik ini, jihat, berani enggak kita pakai," tegas Fajar.

Ajakan Fajar tersebut langsung direspon Muhammad Nasir, Menristek Dikti dan I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika

Kemenperin berikut nara sumber lain dengan mengangkat tangan kanan.

Selama ini, PT Wika menjadi produsen komponen otomotif untuk merk asing. Industri otomotif Indonesia yang terus berkembang membawa perusahan BUMN Wika memenuhi kebutuhan perusahaan otomotif di dalam negeri.

Artinya, dengan kekuatan yang dimiliki Wika dan didukung sepenuhnya oleh ITS dan Garansindo, sepedamotor merek lokal memiliki potensi untuk berkembang di rumahnya

sendiri.

"Kita harus benar-benar lakukan apapun untuk kita. Bukan sekedar membeli. (Contoh) Hanya satu satunya negara dalam 25 tahun membuat pesawat terbang sendiri. Itu Indonesia. Cuma kita meragukan kemampuan diri kita sendiri. Jadi bukan buat, bukan soal produksi, tapi berani enggak kita pakai. Kita (harus) berjanji pada diri kita yuk kita pakai (merk lokal)," tutup Fajar.


Komentar