Yamaha Krisis di MotoGP, Butuh Teknisi Baru Tahun Depan Share this
MotoGP
Mode baca

Yamaha Krisis di MotoGP, Butuh Teknisi Baru Tahun Depan

Ary Dwinoviansyah
oleh Ary Dwinoviansyah
pada 25 September 2018

ALCANIZ - Yamaha membutuhkan orang-orang baru untuk mengembangkan mesin YZR-M1 agar bisa kompetitif di MotoGP 2019.

Line Jarvis, Managing Director Movistar Yamaha mengakui bahwa Yamaha tengah mengalami masa krisis di MotoGP. Utamanya saat melihat persaingan mereka di musim ini. Kedua pembalap mereka, Valentino Rossi dan maverick Vinales tak sekali pun menjuarai 14 seri yang sudah dilombakan.

Rossi dan Vinales hanya menjadi penghias podium sebagai juara dua maupun tiga saja. Rossi beranggapan ada yang salah dengan racikan kuda besi mereka, utamanya pada area elektronik dan mesin. Bahkan, Rossi melihat pengembangan YZR-M1 cenderung stagnan.

Hal tersebut kemudian ditanggapi Jarvis yang mengklaim Yamaha tetap melakukan pengembangan. Buktinya, performa Yamaha berkembang saat menjalani MotoGP Aragon, Spanyol lalu. Jarvis menyebut itu merupakan bagian dari kinerja mereka untuk MotoGP 2019.

"Kami menguji mesin baru dan perubahan pada elektronik. Dan berikutnya masih ada tes setelah MotoGP Valencia. Jadi, masih sulit untuk mengatakan bakal seperti apa versi final dari motor ini," ujar Jarvis.

Jarvis sadar bahwa Yamaha tidak bisa memulai musim depan dengan kondisi seperti sekarang ini. Untuk itu, mereka akan memaksimalkan waktu 4-5 bulan untuk mengembangkan Yamaha M1 menjadi lebih baik lagi. Termasuk menambah pasukan baru untuk peracik motor mereka.

"Sekarang kami harus melakukan investasi penting yakni orang-orang dengan ide baru yang dapat meningkatkan tingkatan dari insinyur kami," tutup Jarvis. [Ary/Ari]


Komentar