Foto: Movistar Yamaha
SEPANG – Masukan dari Valentino Rossi lebih didengar oleh Yamaha daripada Maverick Vinales.
Sebagai seorang pembalap, Rossi adalah legenda hidup. Pria kelahiran Italia ini telah mengoleksi sembilan gelar di kelas yang berbeda-beda. Pembalap berjuluk The Doctor tersebut juga mampu berinteraksi baik dengan para penggemarnya, sehingga dirinya menjadi orang yang dicintai banyak orang.
Meskipun memiliki nama besar dan prestasi segudang, membuatnya selalu mendapatkan tempat terbaik dimanapun. Salah satu contohnya di tim tempat dia bernaung saat ini yakni Movistar Yamaha.
Jorge Lorenzo bisa dikatakan menjadi salah satu korban ketenaran Rossi dalam tim pabrikan Yamaha. Produsen sepedamotor asal Jepang tersebut, dianggap terlalu menganakemaskan pembalap dengan nomor start 46 itu.
Lorenzo bahkan memutuskan untuk pindah ke Ducati akhir musim 2016. Pria berjuluk Por Fuera itu melakukan keputusan cukup berani, mengingat Rossi pernah gagal bersama Ducati sebelumnya.
Pasca sesi tes pramusim MotoGP di Sepang, Malaysia beberapa waktu silam, Rossi dan Vinales merasa kurang puas dengan performa motornya. Keduanya mengeluhkan performa tunggangannya masing-masing yang urung membaik.
Namun dengan hasil tersebut, Yamaha lebih mendengarkan masukan dari Rossi. Menurut mereka pendapat Rossi yang lebih berpengalaman di MotoGP. Perbedaan umur menjadi salah satu pembeda yang sangat jelas.
“Masukan dari Valentino lebih penting daripada Maverick, dan hal itu cukup normal. Rossi berumur 39 tahun sedangkan Maverick masih 23, sehingga Ia masih harus belajar dan menikmati keuntungan dari masukan Rossi,” ungkap Massimo Meregalli, Team Manager Movistar Yamaha. [Dew/Ari]
Whatsapp 
Komentar