Rio Akui Kelemahan Strategi Ban di Bahrain Share this
F1
Mode baca

Rio Akui Kelemahan Strategi Ban di Bahrain

Adi Hidayat
pada 04 April 2016

BAHRAIN – Pada balapan F1 Bahrain 2016, kedua pembalap Manor Racing, Rio Haryanto dan Pascal Wehrlein menggunakan ban soft di awal balapan. Pemilihan jenis ban soft dianggap sesuatu yang unik karena kebanyakan tim saat itu menggunakan ban super soft.

Keunikan tersebut rupanya berdampak kurang baik dengan hasil yang ditorehkan. Dalam kicauannya di twitter, Rio mengakui hal tersebut sebagai kendala strategi ban.

"Senang akhirnya bisa finish race F1 di GP Bahrain, tetapi ada kendala strategi ban kurang sempurna dan banyak lagi yang mesti dipelajari," kicau Rio.

Meski demikian, Rio merasa bahwa hasil yang Ia torehkan sudah cukup baik. Ia berhasil finish di urutan ke-17 dengan waktu lap tercepat adalah 1 menit 36.685 detik. Torehan tersebut jauh lebih baik dibanding seri sebelumnya di mana Ia harus keluar dari balapan karena kerusakan teknis.

“Rasanya menyenangkan dapat finish dan mendapatkan pengalaman yang penting untuk saya dan tim pun mendapatan data lebih banyak untuk dianalisis guna pengembangan mobil ke depannya,” tambah Rio.

Tebar Ancaman

Dengan pengalaman pahit di Melbourne dan berhasil finish di Bahrain, Rio pun langsung menebar ancaman pada seri berikutnya di Shanghai, China. Ia menyebut bahwa dirinya akan memberikan perlawanan yang lebih banyak dibanding balapan di Bahrain.

"Saya sangat mengenal lintasan di Shanghai, jadi saya mengincar langkah yang lebih besar di sana," pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Dave Ryan, Racing Director Manor Racing. Ia menyebut bahwa pihaknya telah tampil lebih baik di Bahrain dan akan mempertahankan kerja kerasnya di Shanghai.

"Saya harap kami dapat memperlihatkan peningkatan di Cina nanti," pungkasnya. [Adi/Ikh]


Komentar