Mitsubishi Outlander PHEV Punya Tugas Baru Bersama PMI  Share this
Berita Mobil
Mode baca

Mitsubishi Outlander PHEV Punya Tugas Baru Bersama PMI 

Ahmad  Richad
pada 28 November 2019

JAKARTA - Mitsubishi Outlander PHEV merupakan sebuah mobil listrik SUV yang mampu mengalirkan daya 1.500 Watt dan PMI bisa memanfaatkannya untuk kondisi darurat.

PHEV Task Force Team Leader PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Yuta Yamashita menjelaskan, listrik dari Outlander PHEV nanti bisa dipakai untuk menyalakan mesin penyaring dan penjernih air (water purifier) milik Palang Merah Indonesia (PMI). Mereka sudah mencobanya serta memastikan bahwa proses itu dapat berjalan dengan baik.

“Kami akan bekerja sama dengan PMI untuk memanfaatkan Outlander PHEV untuk pasok listrik di daerah bencana,” ucap Yuta Yamashita, PHEV Task Force Team Leader PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).

Intan Vidiasari, Deputy Group Head Planning and Communication MMKSI, menambahkan kesepakatan antara Mitsubishi dengan PMI untuk berkolaborasi belum lama tercapai. Dengan kerja sama tersebut, Mitsubishi ingin berkontribusi lewat kemampuan unik Outlander PHEV yang bukan hanya untuk transportasi ramah lingkungan, tapi juga menyuplai listrik untuk sekitarnya.

“Kami sudah lakukan survei. Hasilnya, yang paling dibutuhkan saat bencana adalah air bersih. Selain itu PMI juga dapat memanfaatkan kemampuan SUV dari Outlander PHEV untuk ke daerah-daerah bencana,”  jelasnya

Outlander PHEV sendiri memiliki sumber tenaga mesin bensin 2.4-liter DOHC MIVEC berdaya 126 hp dengan torsi 199 Nm dikombinasikan dengan baterai 13,8 kWh plus motor penggerak di depan dan belakang. Motor penggerak depan berdaya 80 hp dengan torsi 199 Nm. Sedangkan yang di belakang bertenaga 93 hp dengan torsi 195 Nm.

Mobil ini punya kemampuan menyuplai arus listrik bertipe AC dari baterai lithium-ion di bawah bodinya. Daya listrik yang keluar mencapai 1.500 Watt.

Dengan tenaga yang besar itu mobil ini juga bisa digunakan untuk menyalakan perlengkapan rumah tangga dan bisa bertahan dalam sepuluh hari, dalam keadaan darurat. [Ric/Idr]
 


Komentar