Suzuki Swift dan Baleno Seperti Sepatu Kulit dan Olahraga Share this
Mobil Baru
Mode baca

Suzuki Swift dan Baleno Seperti Sepatu Kulit dan Olahraga

Muhammad Ikhsan
oleh Muhammad Ikhsan
pada 11 August 2017

Foto: Suzuki Swift dan Baleno Seperti Sepatu Kulit dan Olahraga

TANGERANG - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meluncurkan Suzuki Baleno hatchback di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, berlangsung di ICE, BSD, Tangerang.

Kehadiran Suzuki Baleno dianggap mengancam Suzuki Swift di Indonesia. Sebab dari sisi harga keduanya tidak terpaut jauh. Masuk ke segmen hatchback, Suzuki Baleno dijual dengan harga mulai Rp 195 juta untuk Suzuki Baleno M/T dan Rp 207,5 juta Suzuki Baleno A/T, masing-masing harga (on-the-road Jakarta).

Sementara Suzuki Swift GX 1.4-liter transmisi manual dijual Rp 211,5 juta dan Suzuki Swift GX 1.4-liter transmisi otomatis berbanderol Rp 220,5 juta.

Menanggapi kondisi, SIS tetap optimistis kedua produk andalannya itu tidak akan 'saling bunuh'. Namun sebaliknya, konsumen akan mempunyai dua pilihan di kelas hatchback Suzuki.

"Menurut kami, antara Baleno dan Swift punya pasar yang berbeda, karena karakter produk dan mind perception produk pada saat produk itu dikembangkan berbeda. Suzuki Baleno itu lebih general dan Suzuki Swift itu lebih mudah, pasarnya speed lovers," kata Donny Saputra, Direktur Marketing SIS.

Donny mengibaratkan, Suzuki Baleno dan Swift seperti sepasang sepatu. Sepatu adalah sebuah kebutuhan hidup untuk melengkapi aktivitas.

"Seperti sepatu, antara sepatu kulit dan olahraga jelas saja sudah berbeda. Harga mungkin sama, ukuran sama, tetapi peruntukkan berbeda, orang yang beli pun berbeda," tegas Donny.

Suzuki Swift, seperti dijelaskan Donny memiliki karakteristik tersendiri, mulai menawarkan emosional lebih tinggi dengan desain lebih aerodinamis yang ciamik. Sedangkan Suzuki Baleno, ditawarkan dengan harga kompetitif namun tetap fungsional.

"Karena karateristrk produk Swift memang ditujukan untuk itu. (Untuk Swift) Jadi kita tidak berdasarkan demografis dan harga, tapi lebih kepada karakter daripada produk itu sendiri," tutup Donny. [Ikh]


Komentar