STUTTGART — Bosch kembangkan kamera berkemampuan AI (kecerdasan buatan) yang mampu mendeteksi gerak gerik pengemudi, sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Kecelakaan lalu lintas biasanya disebabkan oleh terganggunya fokus mengemudi, baik itu karena mengantuk, menggunakan smartphone, atau bisa juga karena pengemudi terlalu sibuk mengobrol sehingga tidak fokus ke jalan.
"Jika mobil tahu apa yang dilakukan pengemudi dan penumpangnya, maka mengemudi akan menjadi lebih aman dan nyaman," kata Harald Kroeger, anggota dewan manajemen Robert Bosch GmbH.
Harald juga mengatakan bahwa pada kecepatan 50 km/jam, kendaraan akan berjalan 42 meter tanpa pengawasan jika pengemudi tertidur atau melihat smartphone mereka selama tiga detik saja.
Bosch akan menciptakan sebuah kamera yang terintegrasi ke roda kemudi, sehingga dapat mendeteksi kapan kelopak mata pengemudi semakin berat atau ketika fokus pengemudi terganggu. Kamera ini juga bisa mengetahui kapan pengemudi menolehkan kepalanya ke arah penumpang atau kursi belakang.
Dengan menggunakan sistem AI nantinya pengemudi akan diperingatkan untuk fokus kembali, atau bisa juga merekomendasikan pengemudi untuk istirahat jika mengantuk, dan kamera ini juga mampu mengurangi kecepatan kendaraan di saat ada keadaan darurat.
Tidak hanya itu, pada kendaraan otonom di masa depan, sistem ini dapat digunakan untuk memastikan pengemudi tidak tertidur, jika ingin mengambil alih kendali mobilnya lagi. Kamera juga dapat mengenali jika ada seorang anak ditinggalkan di dalam mobil dan sistem akan segera memberitahukan orang tuanya.
Bosch akan mulai memproduksi kamera ini pada tahun 2022. Dan sistem semacam ini nantinya akan menjadi bagian dari penilaian Euro NCAP untuk keamanan kendaraan pada tahun 2025. [Ric/Idr]
Whatsapp 
Komentar