Indonesia Jauh Tertinggal dari Taiwan Soal Transaksi Non Tunai di Tol Share this
Berita Mobil
Mode baca

Indonesia Jauh Tertinggal dari Taiwan Soal Transaksi Non Tunai di Tol

Muhammad Ikhsan
oleh Muhammad Ikhsan
pada 24 September 2017

Foto: Pemerintah Taiwan menetapkan eTag ETC sejak 12 tahun silam. (Foto: Ikhsan)

MIAOLI - Mulai 31 Oktober 2017, seluruh ruas tol Jasa Marga tidak melayani pembayaran tunai. Otomatis semua transaksi akan menggunakan e-Toll Card. Pelayanan transaksi elektronik ini untuk meningkatkan cashless society.

Namun di Taiwan, sistem pembayaran non tunai ini sudah berjalan mulai 10 Februari 2005 atau lebih dari dua belas tahun lalu. Dan pada 2012, seluruh kendaraan di Taiwan

sudah menggunakan metode pembayaran tersebut.

Pemerintah setempat menetapkan eTag ETC (Electronic Toll Collection System) tersebut harus diterapkan di seluruh ruas jalan tol di Taiwan.

Tarif memang bervariasi tergantung jenis kendaraan. Untuk jenis kendaraan truk sedang dan besar serta bus sedang dan besar dikenakan tarif sebesar 1,5 Dolar Taiwan (Rp

600,-) per kilometer. Sementara untuk kendaraan berpenumpang yaitu 1,2 Dolar Taiwan (Rp 500,-) per kilometer.

Ketika memasuki jalan tol, kendaraan tak perlu berhenti karena di kendaraan sudah terpasang barcode. Mobil hanya perlu lewati alat yang mampu menginterpretasikan

barcode yang tersimpan di dekat lampu depan kendaraan.

Ngan Kok Lim, Marketing Secretary TLFDA sekaligus pemandu kami mengatakan, tarif eTag ETC pada tanggal-tanggal tertentu akan berubah, contohnya pada Tahun Baru China.

Pada saat itu, tarif yang dikenakan bisa lebih murah.

"Jadi akan tiba saatnya tarif eTag ETC lebih murah. Pada saat itu untuk meningkatkan budaya pembayaran non-tunai," kata Kok Lim di Miaoli, Taiwan, Minggu (24/9/2017).

Dijelaskan Kok Lim, masyarakat bisa melakukan isi ulang (top up) saldo di mesin ATM, mini mart.

Jika dibandingkan dengan Indonesia, negara Taiwan sudah lebih maju untuk urusan transaksi non-tunai di tol.

Sebelum berjalannnya metode pembayaran e-Toll Card, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat berencana menerapkan sistem Electronic Road Pricing (ERP) untuk mengurai

kemacetan di Ibu Kota. Namun, rencana itu masih digodok oleh pemerintah. [Ikh]


Komentar