IMI Ajak Edukasi Anak-anak Menyeberang Jalan Share this
Berita Motor
Mode baca

IMI Ajak Edukasi Anak-anak Menyeberang Jalan

Adi Hidayat
pada 11 April 2016

JAKARTA – Tingginya angka kecelakaan di Indonesia membuat Ikatan Motor Indonesia (IMI) berinisiatif untuk melakukan kampanye keselamatan lalu lintas.

Mengambil lokasi di Indonesia International Motor Show 2016, IMI mengundang 55 siswa SD Alfath Jakarta untuk belajar aman berlalu lintas. Dalam kegiatan ini, IMI mengajak para siswa untuk belajar cara menyebrang jalan yang aman, mengenal rambu lalu lintas dan mengajak peran orang tua agar tidak mengalihkan perhatiannya dari anak-anak mereka.

Kampanye ini merupakan kampanye global dari Federation Internationale De L’Automobile (FIA) sebagai badan otomotif dunia yang diberi nama ‘ A Safe Road to School’. Kampanye ini digelar serentak di seluruh dunia mulai bulan Mei - Juli 2016 mendatang.

“Setiap hari anak-anak pergi ke sekolah tetapi tidak semuanya sampai sekolah. Sebagian dari mereka mengalami kecelakaan saat menyebrang jalan. Ada yang cedera dan tidak sedikit yang kehilangan nyawa. Kondisi ini terjadi di seluruh dunia,” ungkap Jeffery JP, Sekjen PP IMI.

Selain mengedukasi anak agar menyebrang jalan yang benar, kampanye tersebut juga mengajak pemerintah untuk membuat zona aman sekolah agar pengguna jalan raya lebih hati-hati dan menegakkan aturan di jalan raya agar perlindungan terhadap pejalan kaki dan anak sekolah dapat terjaga.

Operasi Simpatik Yellow Box

Selain mengkampanyekan keselamatan untuk anak-anak, IMI juga menggelar kampanye keselamatan untuk pengguna jalan raya. Salah satunya adalah sosialisasi fungsi Yellow Box di persimpangan-persimpangan jalan.

Program ini akan dilaksanakan oleh IMI dan klub-klub otomotif melalui Operasi Simpatik dengan turun ke jalan dan mengedukasi pengguna jalan. Diharapkan, dengan mengenal fungsi Tellow Box, pengguna jalan dapat memperbaiki perilaku mengemudinya dan patuhb terhadap marka jalan juga rambu lalu lintas, sehingga selain kemacetan dapat dikurangi, keselamatan berkendara pun dapat ditingkatkan.

Program yang akan dilaksanakan pada bulan puasa mendatang ini dianggap penting karena kecelakaan di Indonesia terbilang masih tinggi. Kementerian Perhubungan pada tahun 2014 mencatat ada sekitar 80 orang per hari yang meninggal akibat kecelakaan. Ini artinya, ada 1 orang meninggal di jalan setiap 20 menit. Angka inilah yang harus dikurangi. [Adi/Ikh]


Komentar