Banyak Orang Ingin Suara Mesin Bensin dan Diesel di Mobil Listrik Share this
Berita Mobil
Mode baca

Banyak Orang Ingin Suara Mesin Bensin dan Diesel di Mobil Listrik

Indra Prabowo
pada 15 November 2019

Foto: Foto: Ilustrasi

SURREY – Kendaraan-kendaraan listrik akan menggusur kendaraan-kendaraan bermesin bensin atau diesel. Cepat atau lambat.

Meski demikian kendaraan listrik yang bergerak tanpa suara menimbulkan ke khawatiran karena bisa membahayakan para pengguna jalan lain seperti pejalan kaki, pesepeda atau orang-orang berkebutuhan khusus.

Dari hasil sebuah survey yang dilakukan oleh Venson Automotive Solutions, perusahaan solusi otomotif di UK, ternyata 43% responden ingin mendengar suara yang mirip dengan mesin diesel atau bensin; 23% lebih memilih suara desibel rendah terus-menerus. Sementara hanya 6% yang akan memilih sesuatu yang sama sekali berbeda, seperti musik klasik, lagu paus atau gelombang laut.

Temuan ini muncul ketika para pabrikan bekerja untuk memenuhi persyaratan hukum baru untuk semua kendaraan hybrid dan EV baru untuk memasukkan sistem peringatan kendaraan akustik (AVAS = acoustic vehicle alert system). Mulai 1 Juli 2019, semua mobil listrik baru yang dijual di Uni Eropa harus dilengkapi dengan AVAS dan semua model yang ada di pasar pada Juli 2021.

“Integrasi AVAS ke dalam kendaraan hybrid dan listrik adalah langkah yang sangat positif. Mobil listrik dan hybrid yang hampir sunyi membuat para pengguna jalan rentan dalam risiko, terutama anak-anak dan tuna netra. Karena semakin banyak pengemudi memilih model listrik bebas emisi, mereka akan lega mengetahui bahwa dengan diperkenalkannya AVAS, pilihan mereka tidak akan lagi membahayakan pengguna jalan,” kata Alison Bell, Marketing Director for Venson Automotive Solutions.

Di Inggris mulai April 2020, Pemerintahnya akan memberlakukan pajak 0% bagi kendaraan-kendaraan listrik.

Di bawah undang-undang Uni Eropa, mulai tahun 2021, para pengemudi EV akan dapat secara manual memicu suara peringatan, seperti bunyi klakson, untuk memperingatkan pejalan kaki dan pengguna jalan lain akan keberadaan mereka. 70% yang disurvei mengatakan mereka ingin mendengar suara klakson mirip dengan yang dibuat oleh kendaraan bermesin bensin atau diesel. Hanya 13% yang ingin mendengar frasa seperti 'EV mendekati', namun, 6% lebih suka suara binatang seperti auman, gonggongan, atau kwek-kwek-kwek daripada klakson kendaraan tradisional.

Preferensi orang-orang lebih menyukai suara mesin kendaraan-kendaraan tradisional disebabkan karena lebih dari 1 abad kita mendengarkannya, jadi secara alami mereka bereaksi terhadap suara kendaraan mendekat atau klakson yang dibunyikan, menurut Alison.

“Mempertahankan suara yang biasa kita dengar di jalan-jalan paling masuk akal jika menyangkut keselamatan jalan dan menyelamatkan nyawa,” imbuhnya. [Idr]

 

 

 


Komentar