Yamaha R25 Tak Butuh Riding Mode Share this
Motor Baru
Mode baca

Yamaha R25 Tak Butuh Riding Mode

Ary Dwinoviansyah
oleh Ary Dwinoviansyah
pada 09 November 2018

BOGOR - Yamaha Indonesia ingin mempertahankan harga Yamaha R25 tetap ada di bawah Rp 60 juta. Makanya, mereka merasa fitur yang dimilikinya sekarang sudah cukup.

Beberapa waktu lalu PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) baru saja merilis generasi terbaru Yamaha R25. Meski begitu, banyak khalayak menilai ubahan yang diberikannya bisa dibilang tidak terlalu kaya. Utamanya pada fitur di mana new-Yamaha R25 hanya memberikan penyegaran desain serta fitur suspensi depan up side down (USD).

Sementara pesaingnya seperti Honda CBR250RR atau Kawasaki Ninja 250 sudah melengkapi dirinya dengan riding mode dan slipper clutch. Tentu saja ada alasan kenapa Yamaha Indonesia tak bergeming mengikuti kompetitornya itu.

"Memang menyenangkan jika punya fitur tersebut. Tapi, menurut kami tidak perlu menambah elektronik seperti riding mode di Yamaha R25. Kami ingin mempertahankan harganya di bawah Rp 60 juta," kata Minoru Morimoto, Presiden Direktur & CEO PT YIMM di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat (8/11).

Ia sadar bahwa kompetitornya punya fitur itu dan bahkan menyajikan pula USD di motor mereka. Namun, konsumen bisa melihat harganya jelas lebih tinggi dibandingkan Yamaha R25. Menurutnya, USD-lah yang lebih penting karena membuat motor lebih stabil.

Maka itu, new-Yamaha R25 kini menggunakan suspensi dengan USD di mana keunggulannya terletak pada posisi penempatan oli shock yang berada di bagian atas. Ini berdampak pada stabilitas Yamaha R25 saat di tikungan maupun trek lurus lantaran pergerakan oli tidak banyak.

Lain halnya dengan fitur slipper clutch. Pihak Yamaha mengaku tengah membahas hal tersebut perihal penerapannya di Yamaha R25. Mereka akan melihat dulu respon dari konsumen meskipun perangkat ini sudah terpasang pada Yamaha R15 VVA. Kita tunggu kelanjutan sepak terjang Yamaha R25! [Ary/Ari]


Komentar