JAKARTA — Yamaha Motor Indonesia belum memiliki keinginan untuk menambah portofolio motor besar (big bike), apalagi di tengah situasi pandemi virus Corona (Covid-19).
Seperti yang kita ketahui, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) terakhir kali meluncurkan big bike untuk pasar Indonesia pada Desember 2017 silam, yakni maxi scooter Yamaha TMax DX. Pada awal peluncurannya skutik gambot ini dibanderol sekitar Rp 300 jutaan.
Manager Public Relation YIMM, Antonious Widiantoro mengatakan, untuk saat ini Yamaha Indonesia masih fokus dengan produk lokal, namun mengenai untuk big bike pihaknya sedang mendalami pasarnya lebih lanjut.
“Bukannya kami tidak mau menambah portofolio big bike ya. Namun seperti yang kita tahu bahwa market dari big bike ini sangat segmented. Ditambah lagi harga motor tersebut lumayan mahal juga, jadi kami tidak mau gegabah mengenai produk-produk seperti ini,” tambah Antonious.
Antonious juga menjelaskan, selain harga big bike menjadi lebih mahal karena pajak. Selain itu Yamaha Motor Indonesia tidak bisa sembarangan impor. Untuk itulah pihaknya harus memperhatikan betul bahwa motor ini akan laku di pasaran, karena jika tidak akan menambah masalah baru.
“Misalkan saja TMAX DX dengan harga harga Rp 300-jutaan, itu bisa dapat banyak Yamaha Nmax, dan cara impornya juga gak bisa sejumlah yang kita inginkan, namun ada kuotanya. Jadi kami harus melakukan analisa yang mendalam terlebih dahulu jika ingin mengimpor big bike,” ujarnya.
Sebagai informasi, Yamaha TMax DX yang dipasarkan di Tanah Air saat ini, dilengkapi dengan mesin 2-silinder Blue Core DOHC berkapasitas 530 cc. Skutik moge ini mampu menyemburkan tenaga sampai 45 dk (daya kuda) pada putaran 6.750 rpm, dan torsi maksimum 53 Nm pada putaran 5.250 rpm.
Untuk harganya, berdasarkan situs resmi Yamaha Indonesia, Yamaha TMAX DX saat ini dibanderol dengan harga Rp Rp 319 juta on-the-road (OTR) Jakarta. [Ric/Idr]
Whatsapp 
Komentar