Yamaha Endurance Festival 2019 Tampil Beda Share this
Berita Motor
Mode baca

Yamaha Endurance Festival 2019 Tampil Beda

Denny Basudewa
pada 16 September 2019

BOGOR – Yamaha Endurance Festival secara resmi digelar dengan berbagai konten baru sebagai pembeda dari sebelumnya.

Ajang balap ketahanan sepedamotor ini merupakan event kedua dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Jika sebelumnya balapan digelar selama 1 jam saja, maka kali ini para pembalap dan kendaraan harus bertahan selama 2 jam.

Tidak hanya itu, perbedaan juga terdapat pada proses masuk dan keluar pit. Jika pada tahun lalu diterapkan waktunya adalah 3 menit, maka saat ini waktu yang ditetapkan adalah 1 menit 30 detik. Sehingga para pembalap harus bisa memanfaatkan waktu untuk mengatur strategi ataupun beristirahat.

Lebih jauh, balap ketahanan ini sendiri merupakan ujian bagi mesin dan ban yang digunakan. Dengan strategi yang tepat, para peserta balap ketahanan akan mampu menuntaskan seluruh misi dari tim.

“Tantangan terbesar dari kegiatan ini adalah mempertahankan kondisi ban sehingga tidak cepat aus. Strategi yang tepat dibutuhkan untuk setiap tim agar mampu bertahan hingga batas waktu yang ditetapkan,” ucap M Abidin, General Manager After Sales & Motorsport PT YIMM di sirkuit Sentul, Minggu, 15 September 2019.

Yamaha Endurance Festival memperlombakan dua kategori yakni Professional dan Community. Adapun kategori profesional dan community menggunakan Yamaha YZF-R25, sementara pada kategori komunitas menggunakan Yamaha YZF-R15. Menariknya pada kategori komunitas juga terdapat Boss Yamaha yakni Minoru Morimoto dan awak media.

Perihal yang tidak kalah menarik adalah gaya start a la Le Mans yang masih dipertahankan. Para rider harus lari dari seberang lintasan untuk memulai balapan. Selama dua jam, para pembalap terus memacu motornya hingga 53 putaran.

"Peningkatan durasi balapan Yamaha Endurance Festival sudah melalui pertimbangan matang. Kita sudah melakukan kajian dan memang sesuai dengan aspirasi teman-teman pembalap dan komunitas," tutur M Abidin kemudian. [Dew/Idr]


Komentar