IWATA - Tidak hanya mobil dilengkapi teknologi bergerak otonom. Perahu juga bisa bergerak mengandalkan teknologi tersebut. Yamaha tengah serius mengembangkan perahu otonom dijuluki BREEZE10.
Dalam proses pengembangan produk ini, Yamaha bertujuan untuk mendukung pekerjaan berat di laut. Kita bisa melihat langsung perahu otonom ini di ajang Commercial Surveyors pada Agustus mendatang.
BREEZE10 merupakan perahu FRP (Fibre Reinforce Plastic/menggunakan serat karbon) listrik dengan dimensi (PxLxT) 3,21m x 1,17m x 0,89 m, di mana dikembangkan untuk mempermudah pemasangan alat pengukur seperti narrow multibeam sonar.
Perahu berpenggerak motor listrik ini menggunakan GNSS (sistem posisi satelit) untuk memperoleh data lokasi dan data azimut sehingga perahu ini dapat bergerak berdasarkan navigasi. BREEZE10 juga didukung dengan teknologi sonar pendukung seperti SONIC2024 dan SONIC2022 (R2Sonic).
Yamaha mengembangkan perahu ini menggunakan tiga mode operasi yang dapat disesuaikan dengan lokasi survei antara lain mode program auto-navigation, remote-controlled operation dan on-board joystik.
Rute navigasi dapat disimpan sehingga dapat melintasi rute yang sama. Motor listriknya mengeluarkan tenaga sebesar 500 W dengan kecepatan maksimal 4 knots. BREEZE10 dapat mengangkut berat hingga 166,5 kg. Ketika resmi dijual ke pasar, perahu ini diprediksi akan menjadi andalan masyarakat di daerah laut. [Amo/Ikh]
Komentar