Viar Q1 Naik Harga Jadi Rp 17 Juta Karena Rupiah Lesu Share this
Motor Baru
Mode baca

Viar Q1 Naik Harga Jadi Rp 17 Juta Karena Rupiah Lesu

Insan Akbar
oleh Insan Akbar
pada 10 May 2018

BOGOR – Skutik listrik Viar Q1 kini dijual di pasar roda dua Indonesia dengan banderol Rp 17 juta on-the-road Jakarta akibat kurs rupiah yang melesu terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Q1 merupakan motor listrik pertama Viar di negeri ini yang meluncur pada Mei 2017. Pada saat diperkenalkan pertama kali, harganya Rp 16,2 juta on-the-road Jakarta tanpa insentif pajak.

Area Marketing Manager PT. Triangle Motorindo Haryadi menerangkan Q1 kini dilego Rp 17.150.000 untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Kenaikan harga tersebut terjadi pada Maret kemarin.

Alasan penambahan harga ialah depresiasi rupiah terhadap dollar AS. Adapun kenaikan Bea Balik Nama (BBN) per Januari kemarin, menurut Haryadi, tidak terlalu berdampak karena Cuma Rp 100 – 200 ribu.

“Itu karena kurs rupiah yang melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Ini berpengaruh karena impor komponen kami kan transaksinya menggunakan dollar, ya. Sebenarnya kurs dollar kan sudah menguat sejak Februari, dari mulai sekitar Rp 13.300 terus naik hingga sekarang tembus Rp 14.000,” papar dia di sela-sela pengenalan dan test ride motor trail listrik E-Cross, Rabu  (9/5/2018) di Gunung Pancar, Bogor.

E-Cross sendiri baru akan diluncurkan pada akhir 2018 atau awal 2019. Sama seperti Q1, E-Cross pun kelak diproduksi di pabrik Viar di Semarang, Jawa Tengah. Viar juga berencana mengaspalkan motor listrik ketiga tahun ini.

Lebih lanjut, Haryadi menjelaskan bahwa Q1 baru memiliki sekitar 40 persen komponen lokal, sedangkan 60 persennya masih diimpor. Karena itu, pelemahan nilai tukar rupiah berpengaruh sekali pada harga.

Dengan fluktuasi kurs rupiah terhadap dollar AS yang masih terjadi, Viar pun dituntut untuk melakukan efisiensi. Akan tetapi, jika ini masih terjadi hingga semester dua, mungkin banderol Q1 bisa dikerek naik lagi.

“Kalau semester dua masih begini, banyak perusaaan pasti menaikkan harga. Impor bahan baku kan biasanya direview setiap tiga sampai enam bulan. Honda, Yamaha pun begitu,” sebut dia.

Marketing Communication PT. Triangle Motorindo Frengky Osmond menambahkan bahwa peningkatan harga Q1 pada Maret merupakan yang kedua kalinya dilakukan. Sebelumnya, Q1 sudah naik harga menjadi Rp 16,7 juta pada Februari.

“Pada saat meluncur kan harganya Rp 16,2 juta. Lalu Februari kemarin menjadi Rp 16,7,” papar dia. [Xan/Ari]


Komentar