Toyota Sarankan Markus Gideon Urungkan Niat Memodifikasi Supra Share this
Berita Mobil
Mode baca

Toyota Sarankan Markus Gideon Urungkan Niat Memodifikasi Supra

Adi Hidayat
pada 21 November 2019

BOGOR - Toyota Astra Motor (TAM) menyarankan agar Markus Gideon, atlet ganda putra bulutangis peringkat satu dunia mengurungkan niat untuk memodifikasi Toyota Supra.

Hal ini disampaikan oleh Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT. Toyota Astra Motor (TAM) di sela-sela penyerahan unit pertama Toyota Supra di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat. Saran tersebut disampaikan karena Toyota Supra adalah mobil legendaris yang diharapkan bisa dijadikan sebagai salah satu investasi masa depan.

“Saya dengar mau dimodifikasi, tapi sebaiknya jangan karena ini adalah Toyota Supra pertama di Indonesia. Saya kasih cerita di Gaikindo Indonesia International Autos Show (GIIAS) 2019, ada pemilik Toyota Supra yang lama. Mobilnya itu belum di modifikasi, masih orisinil dan sekarang harganya sama dengan yang baru. Jadi bayangkan kalau Supra yang baru nanti harganya akan seperti apa,” ungkap Anton.

Modifikasi Knalpot
Markus yang baru kembali dari Hong Kong Terbuka tersebut memang menjadi salah satu pemilik pertama Toyota Supra di Indonesia. Ia bahkan sudah memesan mobil tersebut sekitar satu tahun sebelum peluncuran resmi di Indonesia. Ketika mobil pesanannya tiba, Ia mengaku ingin melakukan ubahan pada knalpot kendaraannya.

“Rencananya akan modifikasi knalpotnya. Pengen aja. Untuk modifikasinya akan dilakukan di workshop luar, karena Toyota sendiri memang tidak ada (knalpot). Jadi ya sudah, di luar saja,” ungkapnya di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Ia pun mengaku bahwa sudah mengincar Toyota Supra bahkan ketika masih menjadi mobil konsep. Dan ketika mobil tersebut melakukan world premiere, Ia langsung memesan meski tahu bahwa Toyota Indonesia masih lama mendatangkannya.

“Pas lihat konsepnya memang sudah langsung tertarik. Dan ketika mobilnya diluncurkan, meski sedikit berbeda dengan konsepnya tetap saja bagus. Jadi begitu diluncurkan (world premiere) langsung saya pesan,” ungkapnya.

Ia pun mengaku bahwa kemungkinan mobil ini hanya akan digunakan di waktu dan rute tertentu. Hal ini karena Toyota Supra hanya berkapasitas 2 orang sementara Ia sudah memiliki satu orang anak sehingga akan sulit untuk berkendara bersama keluarga.

“Mungkin hanya dari rumah ke Pelatnas tapi kalau jalan-jalan sih sepertinya tidak. Lagi pula Saya kan ada supir ya, nanti dia nganggur dong? Gajinya sama,” pungkasnya. [Adi/Idr]


Komentar