Toyota Gratiskan Royalti Penggunaan Teknologi Mobil Listriknya Share this

Toyota Gratiskan Royalti Penggunaan Teknologi Mobil Listriknya

Ary Dwinoviansyah
oleh Ary Dwinoviansyah
pada 04 April 2019

TOYOTA CITY — Toyota menerapkan cara baru untuk memperluas teknologi mobil listrik yang telah dimilikinya. 

Seperti diketahui, Toyota dan Suzuki baru saja menyepakati kerjasama terkait pertukaran teknologi. Toyota disebut akan menyuplai perangkat elektrik yang kabarnya akan digunakan untuk memproduksi mobil hybrid Suzuki.

Namun, kerjasama itu bukan menjadi satu-satunya strategi untuk memperluas penggunaan perangkat buatan mereka. Baru-baru ini Toyota bahkan mengumumkan dua hal penting terkait elektrifikasi kendaraan. 

Pertama, Toyota akan membebaskan royalti kepada produsen mobil listrik atau hybrid pengguna teknologi mereka. Setidaknya, ada 24.000 hak paten yang sudah dipegang oleh Toyota hingga saat ini: 5.680 hak paten untuk peragkat FCEV (fuel cell electric vehicle), motor electric 2.590 hak paten, 2.020 PCU, kontrol sistem 7.550, engine transaxle 1.320, paten untuk charger 2.200 dan fuel cell itu sendiri sebanyak 2.380 hak paten. 

Kedua, Toyota akan memberikan bantuan dana kepada produsen pemakai motor, baterai, PCU, sistem kontrol dan ECU milik Toyota. Dukungan ini dianggap tak hanya bertujuan menyebarkan sistem elektrifikasi kendaraan Toyota lebih luas. Tapi, ini juga disebut sebagai bentuk mendukung pemerintah di setiap negara serta produsen mobil. 

"Berdasarkan banyaknya permintaan yang kami terima, maka perusahaan merasa perlu mempopulerkan teknologi kendaraan hybrid dan lainnya. Kami percaya sekarang adalah waktunya untuk bekerjasama. Jika jumlah kendaraan listrik dapat berakselerasi signifikan dalam 10 tahun ke depan, mereka (produsen lain) akan memiliki standar dan kami berharap berperan mendukung proses tersebut," kata Shigeki Terashi, Member of the Board and Executive Vice President of Toyota Motor Corporation (TMC).

TMC menyebut penawaran ini akan menjadi solusi di mana dulu mobil listrik dianggap sebagai masalah. Namun, perubahan iklim menuntut adanya pengurangan emisi CO2. Begitu pula dengan Toyota yang sudah mencanangkan program untuk membuat lingkungan menjadi lebih sehat melalui Toyota Environmental Challenge 2050. [Ary/Idr] 


Komentar