ANN ARBOR - Toyota berpikir untuk membangkitkan lagi Celica atau MR2 sebagai pendamping Toyota Supra dan Toyota 86 dan akan menggandeng Mazda untuk mewujudkannya.
Reborn-nya Toyota Celica dan MR2 bukan rumor semata. Hal tersebut dipastikan oleh Masayuki Kai selaku Assistant Chief Engineer Toyota Supra.
"Sekarang kami telah membawa Supra yang paling dinantikan pasar. Tapi, kami juga ingin Celica dan MR2 kembali," kata Kai Kepada Roadandtrack.com
Ia juga memberikan pemaparan lebih detail mengenai kebangkitan dua mobil tersebut. Kai menyebut new Toyota Celica bakal menggunakan penggerak all-wheel-drive (AWD). Terinsiprasi dari generasi kelima yakni Celica GT Four yang terakhir kali diproduksi 1993. Dan yang paling monumental dari mobil ini adalah sepak terjangnya di World Rally Championship (WRC) hingga pertengahan tahun 90-an, menjadi andalan pembalap ternama seperti Carlos Sainz, Juha Kankkunen hingga Didier Auriol
Sementara untuk Toyota MR2 akan menggunakan mid-engine. Namun, Kai melanjutkan bahwa kedua rencana itu bisa berjalan dengan beberapa catatan. Menurutnya, pengembangan sportcar itu lebih mahal. Jadi, satu perusahaan tidak bisa berinvestasi untuk semua peralatan dan komponen.
"Volume mobil sport cukup kecil dan mobil ini juga punya komponen khusus yang tidak bisa berbagai dengan mobil lain. (Contoh) Komponen suspensi Supra tidak dapat digunakan sedan seperti Camry atau Corolla. Satu lagi, homologasinya juga semakin sulit," tutur Kai.
Satu-satunya potensi agar proyek tersebut bisa dijalankan adalah bekerjasama dengan perusahaan lain. Ini juga sudah dilakukan oleh Toyota dan Subaru ketika memproduksi Toyota 86. Begitu pula dengan generasi baru Toyota Supra yang merupakan hasil kolaborasi Toyota dan BMW.
"Saya yakin tanpa kerjasama ini, mereka (BMW) tidak akan membawa Z4 kembali ke pasaran. Dan, tanpa mereka pula kami tidak akan bisa membawa kembali Supra. Jelas sekali kami membutuhkan kerjasama ini," papar Kai.
Pertanyaannya adalah siapa rekanan Toyota untuk proyek new Celica atau MR2 nanti? Kai mengaku pihaknya harus belajar dari Mazda lantaran tak pernah berhenti mengembangkan MX-5 yang notabene sekelas dengan dua mobil Toyota itu.
"Saya percaya ada banyak hal yang perlu dipelajari dari Mazda. Mereka pasti punya banyak pengetahuan mengenai pengembangan MX-5. Ditambah lagi Mazda terus melakukannya selama hampir 30 tahun," tutup Kai. [Ary/Ari]
Whatsapp 
Komentar