Test Ride Kymco K-XCT 200i Share this
Review Motor
Mode baca

Test Ride Kymco K-XCT 200i

Indra Prabowo
pada 14 August 2019

JAKARTA – Sejak beberapa tahun ke belakang, segmen maxi scooter telah menjadi santapan empuk kedua bagi para produsen sepedamotor setelah kategori small scooter terlalu sesak.

Itulah sebabnya, ketika Kymco kembali lagi ke Indonesia pada 2017 langsung membawa 3 model maxi scooter: K-XCT 200i, DownTown 250i, dan Xciting 400i. Saat itu Kymco, yang sejak 2017 diageni oleh PT Smart Motor Indonesia, hanya punya 1 model small scooter Racing King.

Kali ini kami berkencan dengan Kymco K-XCT 200i yang diposisikan sebagai entry-level maxi scooter Kymco Indonesia dengan harga Rp 58 juta. K-XCT dikembangkan untuk mereka yang setiap hari membelah kepadatan kota dan berdesain sporty.

Meski dimensinya besar (pxlxt 2121 x 785 x 1280 mm) dan wheelbase lebih pendek 1450 mm daripada DownTown (1553 mm), K-XCT lebih lincah berkeliaran di dalam kota. Dengan ground clearance tinggi (140mm) pengendara akan lebih merasa nyaman berjibaku.

Desainnya sendiri terlihat agresif dengan bagian depan tajam dan menampilkan sepasang headlight seperti sepasang mata elang yang diapit oleh DRL (daytime running lights) LED, serta lekukan-lekukan di bagian sayap dan body samping. Namun, desain ini sendiri masih kalah ‘galak’ dibandingkan Yamaha X-MAX.

Headlight depan belum menganut LED, seperti halnya dengan lampu-lampu sein. Sedangkan lampu DRL dan rem memanfaatkan LED.

Model instrument panel K-XCT terlihat sederhana dengan dua lingkaran menyatu yang menampilkan speedometer, odometer, suhu mesin, waktu, trip meter dan lain-lain secara digital.

Beralih ke bagasi di bawah jok. Kymco merancang bagasi bervolume 40,7 liter yang bisa menampung 1 helm half-face dan beberapa barang lain. Terdapat sebuah lampu untuk menerangi bagasi.

Oiya, smart key atau remote control absen di K-XCT. Padahal fitur ini menjadi standar di maxi scooter. Menyalakan/mematikan mesin dan membuka bagasi masih menggunakan kunci konvensional.

Tidak ada ABS (anti-lock braking system) atau combi-brake system di K-XCT 200i. Kymco hanya memasang rem cakram di depan (260mm) dan belakang (240 mm), masing-masing dengan kaliper 3 piston dan 2 piston. Dua tuas remnya dapat disesuaikan jaraknya ke handle grip.

On the road
Kini saatnya ‘memecahkan’ penasaran kami dengan janji Kymco yang klaim K-XCT sebagai jagoan di dalam kota.

Tubuh besarnya tidak membuat kami gugup ketika memasuki kerumunan sepedamotor dan mobil di jalan-jalan Jakarta. Bahkan dengan posisi duduk komando (tinggi) membuat kami percaya diri. Bobot ringannya pun turut memudahkan hidup bersama K-XCT di jalan raya dan parkiran.

Memacunya di jalan lengang menjadi keasyikan sendiri – mesinnya sangat tenang namun cepat merespon kemauan kita. Pada rentang kecepatan rendah hingga atas, terasa padat.

Ground clearance yang tinggi tidak membuat K-XCT melayang ketika dibetot mulai dari 60 kpj. Dia tetap tenang melaju.

Suspensi dan joknya empuk, mendukung pengendara sekalipun di jalan tidak rata. Mengendarainya tidak melelahkan dan lincah.

Kesimpulan
Desain, bagasi besar, kualitas pengendaraan dan performa mesin K-XCT menuai nilai sangat positif. Sebaliknya, Kymco harus menambah fitur seperti ABS, smart key, pencahayaan LED. Harga K-XCT pun terasa kemahalan dengan fitur-fitur yang dimilikinya sekarang.

Namun, percayalah, tunggangi dulu K-XCT maka Anda akan merasakan nikmatnya berselancar di dalam kota. [Idr]

Spesifikasi Kymco K-XCT 200i


Komentar