Test Ride Honda ADV150 Share this
Review Motor
Mode baca

Test Ride Honda ADV150

Indra Prabowo
pada 12 August 2019

BALI – Honda ADV150 merupakan sebuah terobosan di kelas skuter 150cc, dari sisi konsep dan desain, di tengah pabrikan-pabrikan lain bergumul di segmen skuter kota (urban scooter).

Dengan konsep baru, Honda ADV150 langsung disambut dengan sangat meriah. Berdasarkan keterangan dari PT Astra Honda Motor, penjualan ADV150 telah melampaui 8.000 unit sejak diluncurkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show 18-28 Juli 2019.

Dijual dengan harga Rp 33,5 juta (non-ABS) dan Rp 36,5 juta (ABS), ADV150 boleh jadi akan menggoda para calon pembeli PCX dan ‘mencuri’ perhatian mereka yang meminati Yamaha NMAX.

Desain
Honda ADV150 dirancang sebagai skuter penjelajah dengan ground clearance lebih tinggi dari skuter-skuter pada umumnya sebut saja Honda PCX (137 mm), Yamaha NMAX (135 mm) atau Yamaha Aerox (142 mm).

Dengan ground clearance 165 mm, membuat kita berkendara menjadi lebih tinggi dibandingkan 3 skuter di atas. Pengendara seperti saya dengan tinggi 165cm akan sedikit jinjit saat menopang ADV150. Demikian pula dengan penumpang belakang ketika hendak turun, apalagi joknya berundak atau model theatre. Jika dibandingkan dengan PCX, jarak jok ke bumi ADV150 lebih tinggi 31 mm.

Desainnya agresif dan di bagian depan terdapat sepasang headlight seperti dua mata elang yang mengintai mangsanya. Lebar ADV150 lebih melebar dibandingkan PCX (765 mm vs. 743 mm), sementara panjangnya lebih melar (1950 mm vs. 1923 mm) demikian halnya dengan wheelbase (1324 mm vs. 1313 mm). ADV150 pun lebih jangkung (1153 mm vs. 1107 mm).

Untuk menegaskannya sebagai teman petualang, lampu rem belakang berpijar membentuk huruf “X” dan mencomot setang memanjang (tapered).

Mesin
Honda membekalinya dengan mesin 150cc, 1-silinder, SOHC, PGMFI, yang mengeluarkan tenaga 14,5 PS dan torsi 13,8 Nm. Tenaganya lebih kecil 0,2 PS dari PCX. Torsinya lebih kecil 0,6 Nm. Dengan ISS (idling stop system) konsumsi BBM (bahan bakar minyak) ADV150 46,6 km/liter atau bisa menjelajah hingga 373 kilometer dengan tangki bensin full (28 8 liter).

Fitur-fitur
Membawa konsep ‘petualang’, baby XADV 750 ini menampilkan windscreen yang bisa diatur ketinggiannya secara manual (2-step adjustable windscreen). Fitur ini pertama diaplikasi di skuter 150cc.

Digital panel meter berbentuk kotak membuat kesan modern ADV150. Instrument panel ini mempertontonkan speedometer, jam, tanggal, konsumsi BBM, dan lain-lain. Sayangnya, ketika di cuaca terang (siang) kurang jelas dibaca oleh pengendara.

Semua lampu menganut LED, termasuk DRL (daytime running light) yang membuat skuter ini terlihat angker.

Di bawah jok terdapat bagasi yang besar dengan volume 28 liter, cukup untuk menaruh satu helm dan barang-barang lain. Satu USB port charger terpasang di depan untuk mengisi daya smartphone Anda.

Keselamatan & Keamanan
Rem depan dan belakang mengandalkan cakram berukuran 240 mm dan sebesar 220 mm. Selain itu anti-lock braking system dan CBS (combi brake system) kian meningkatkan percaya diri pengendara. ESS (emergency stop signal) hadir di tipe ABS. ESS akan menyalakan seluruh lampu sein (hazard) secara otomatis ketika pengendara melakukan pengereman berat dan mendadak untuk memberikan peringatan ke pengemudi kendaraan di belakang.

Honda Smart Key dan alarm system dibawa oleh ADV150 untuk mencegah aksi pencurian.

On the road
Pekan lalu, Otospirit.com sempat berkencan seharian di Bali, berkelana sekitar 200 kilometer di lintasan aspal yang mayoritas mulus, dari Denpasar melintasi Jatiluwih – Kintamani dan finish di Mall Galeria Bali di Badung.  

Saat berkendara di dalam kota, dengan dimensi compact ADV150 dapat berkelit dengan mudah. Karakter gasnya yang tidak agresif – dikritik oleh sejumlah orang yang pernah mengujinya – sebenar membantu pengendara saat melaju di kecepatan rendah atau macet, di mana tidak menjadi liar. Posisi berkendara yang tinggi pun membuat pengendara lebih percaya diri bermanuver di jalan raya superpadat.

Selepas ‘membelah’ Denpasar, kami menjumpai lintasan berkelok-kelok dan menanjak. Sekali lagi dengan karakter gas yang tidak agresif, kencan santai nan romantis ADV150 tetap enak sekalipun Anda melintasi tanjakan.

Beda cerita ketika Anda ingin ‘menggenjot’ lebih kencang…. skuter ini butuh beberapa waktu meladeni kemauan Anda. Di beberapa tanjakan, saya terus membuka throttle untuk meminta tendangan bertenaga, sayangnya dia perlu waktu beberapa saat untuk melunasi permintaan.

Pengendaraannya terbilang rigid (kaku) namun menjadi lebih mudah diajak berdansa. Saat kami melintasi beberapa permukaan tidak rata, kekakuannya sempat agak mencederai kenyamanan berkendara.

Selama mengendarainya sendiri, kami tidak merasa lelah. Riding position untuk postur tubuh kami tidak melelahkan, kaki pun masih bisa dijulurkan ke depan meski tidak lurus.

Kesimpulan
ADV150 merupakan sebuah terobosan dan tawaran yang sangat menarik di segmen skuter 150cc. Bagi saya, desain PCX yang futuristic dan membulat tidak cukup menggoda, sementara desain NMAX menjadi using ketika disandingkan dengan ADV150.

Honda, mungkin, menurut saya, hanya perlu menambahkan lagi sedikit ‘cabai’ agar ADV150 menjadi lebih pedas dan membuat instrument panel lebih terbaca saat siang. [Idr]

      

     

 

 

 


Komentar