Datsun 7 Days Challenge: Membuktikan Ketahanan Mesin LCGC Datsun Share this
Review Mobil
Mode baca

Datsun 7 Days Challenge: Membuktikan Ketahanan Mesin LCGC Datsun

Denny Basudewa
pada 03 August 2016

Foto: Tim Datsun 7 Day Challenge

JAKARTA – Banyak orang meragukan kemampuan mesin mobil Low Cost Green Car (LCGC). Hal ini menggelitik tim Mobil123.com dan Otospirit.com untuk menantang kemampuan mesin LCGC dari Datsun.

Datsun Go Panca dan Datsun Go+ Panca kami uji ketahanan mesinnya, dengan melakukan perjalanan mengelilingi 6 provinsi di Pulau Jawa tanpa mematikan mesin sama sekali kecuali saat mengisi bensin.

“Perjalanan yang diberi nama ‘Datsun 7 Days Challenge’ ini akan melalui semua jenis medan perjalanan baik itu tol, jalan nasional, pegunungan maupun pesisir pantai. Dengan demikian, diharapkan pengujian ini dapat menjawab keraguan kemampuan dari mobil-mobil Datsun,” ungkap Indra Prabowo, Managing Editor Mobil123.com dan Otospirit.com.

Sementara itu, Muhammad Ikhsan, Team Leader dalam perjalanan Datsun 7 Days Challenge mengatakan bahwa perjalanan yang dilakukan selama 7 hari ini akan memaksa mesin mobil bekerja lebih keras dibanding biasanya.

“Umumnya, mobil LCGC hanya digunakan sebagai kendaraan sehari-hari yang dalam 1 hari hanya dinyalakan beberapa jam. Kondisi jalan yang dilalui juga cenderung monoton di dalam perkotaan. Kami ingin mencoba Datsun dengan cara yang tidak biasa yaitu menggunakan Datsun Go Panca dan Datsun Go+ Panca melalui 6 provinsi tanpa mematikan mesin. Dengan ini kita akan lebih mengenal kekuatan mesin Datsun yang sebenarnya,” ungkap Ikhsan.

Datsun Go Panca dan Datsun Go+ Panca menggunakan mesin HR12DE berkapasitas 1.198cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 68 hp dan torsi mencapai 104 Nm. Jumlah ini terbilang cukup untuk menempuh perjalanan yang umum digunakan oleh konsumen Datsun di Indonesia.

Rute yang dilalui terbilang masih ramai lancar. Maklum, perjalanan memang dilalui sebelum pulang jam kantor. Namun, bukan berarti perjalanan tidak menemui tantangan. Jalur tol justru dikuasai oleh truk dan bus malam yang membuat mobil Datsun Go Panca dan Datsun Go+ Panca terasa mungil.

Namun, sebagai mobil kecil, Datsun Go Panca dan Datsun Go+ Panca berhasil menguasai keadaan dengan kelincahan yang dimilikinya. Mobil kecil memang terbilang memilki keunggulan dalam hal menyusup di dalam keramaian.

“Sebagai mobil kecil, Datsun Go Panca dan Datsun Go+ Panca memiliki karakter yang cocok menghadapi padatnya perjalanan. Dan ini kami rasakan saat melintasi jalan tol Jakarta-Cikampek dan Tol Cipali yang sangat padat dengan kendaraan besar,” ungkap Arie Prasetya, Editor Mobil123.com.

Saat di tol Cipali, kecepatan harus lebih dikendalikan. Pasalnya, meski hanya lintasan lurus, namun karakter angin di tol Cipali harus sangat diperhatikan. Apalagi, perjalanan harus ditempuh dalam keadaan gelap akibat kurangnya penerangan jalan.

“Tol Cipali ini memiliki kondisi tricky dan cukup membuai siapa pun yang melintasinya. Kita wajib waspada terutama untuk menjaga konsentrasi juga kemampuan kendaraan. Ditambah lagi, jumlah lampu penerangan terbilang kurang memadai.,” tambahnya.

Beruntung, kondisi mobil yang kami gunakan cukup baik. Kami menjaga batas kecepatan pada 80 kpj – 100 kpj saat jalan benar-benar lengang. Lampu utama menyala sempurna sehingga jarak pandang terbilang terjaga.

Dalam perjalanan ini, tim 'Datsun 7 Days Challenge 'menempuh waktu sekitar 4 jam dari titik start di Mampang, Jakarta Selatan. Di Cirebon, tim mengeksplorasi wisata kuliner di kota tersebut.

Datsun Go Tim Mencoba Kuliner khas Cirebon

Kota Cirebon terletak di daerah pantai utara Provinsi Jawa Barat. Letak kota ini menjadi keuntungan tersendiri dari segi bisnis karena memiliki luas wilayah administrasi 37,35 km2, dan menjadi jalur lintas antar Provinsi.

“Kami memilih Cirebon sebagai pemberhentian yang pertama adalah karena di kota ini kita bisa mengeksplorasi banyak hal khususnya wisata kuliner,” ungkap Amos Arya, fotografer Mobil123.com dan Otospirit.com.

Setelah 200 km perjalanan, kami memutuskan untuk beristirahat sambil menikmati makanan khas kota Cirebon yaitu empal gentong. Sayangnya saat kami ingin menikmati makanan tersebut di rumah makan Hj. Tasiayah parkiran sedang padat oleh para pengunjung.

Dan memang lahan parkir di banyak rumah makan sekitar jalan tersebut memiliki luas yang minim. Beruntung, dimensi Datsun Go Panca dan Datsun Go+ Panca yang compact memudahkan kami untuk parkir di lokasi tersebut.

“Kami beruntung bisa beristirahat sejenak, tidak seperti kedua mobil yang tetap dalam kondisi mesin menyala saat parkir. Selanjutnya kami akan melanjutkan perjalanan ke Semarang untuk selanjutnya bermalam di kota Solo,” tutup Amos.

Perbedaan antara Datsun Go Panca dan Datsun Go+ Panca yang paling utama terletak pada jumlah tempat duduk. Jika Datsun Go Panca hanya mampu menampung 5 penumpang, maka Datsun Go+ Panca menampung penumpang 5+2 (5 orang dewasa dan 2 anak-anak).

Untuk harga, Datsun Go Panca 3 varian yaitu T, T-Option dan T-Active. Untuk Datsun Go Panca T dijual dengan harga paling terjangkau yaitu Rp 105,1 juta. Datsun Go Panca T-Option dijual lebih mahal yaitu Rp 105,6 juta. Sedangkan Datsun Go Panca T-Active menjadi model termahal yaitu Rp 110,6 juta.

Sedangkan Datsun Go+ Panca memiliki varian yang lebih banyak yaitu 6 tipe. Datsun Go+ Panca D hadir dengan harga Rp 94,6 juta. Di atas itu ada Datsun Go+ Panca A dengan harga Rp 102,3 juta. Datsun Go+ Panca A-Option menjadi pilihan selanjutnya yang dilepas dengan harga Rp 102,8 juta. Datsun Go+ Panca T dihargai Rp 109,85 juta. Datsun Go+ Panca T Option 112,85 juta. Sementara Datsun Go+ Panca T Style menjadi model tertinggi dan dijual dengan harga Rp 118,45 juta.

Usai bersantap malam di kota Cirebon, kami melanjutkan perjalanan menuju Semarang, Jawa Tengah. Rombongan Datsun 7 Days Challenge sampai di kota dengan ciri khas makanan lumpia pukul 02:30 WIB. Kami menyempatkan diri untuk berfoto di depan Lawang Sewu.

Datsun Go Kedua Datsun Go Berpose di Lawang Sewu

Mengakhiri perjalanan hari pertama, kami langsung mengarahkan kendaraan ke Solo.  Rombongan Datsun 7 Days Challenge sampai di tanah kelahiran Presiden RI Joko Widodo tepat azan subuh dikumandangkan. [Dew/Ikh/Idr]


Komentar