COLOGNE – Teknologi deteksi lubang di jalan raya innovatif (innovative pothole detection technology) patut diterapkan di mobil-mobil yang dijual di Indonesia karena banyak jalan berlubang.
Ford Motor sendiri telah menerapkannya di all-new Ford Focus yang dijual di Eropa. Menurut Ford, para pengemudi mobil di sana menghadapi krisis lubang di jalan raya.
Setiap 21 detik pemerintah Inggris dan Wales menutup satu lubang. Bahkan pemerintah kota Roma harus menutup 50.000 lubang dalam sebulan. Di Cologne, dilaporkan terdapat 6.000 lubang setelah musim dingin.
Ford mengembangkan sistem suspensi ini menggunakan jalan yang dibuat khusus di fasilitas pengujiannya di Belgia, yang terdiri dari replika akurat dari beberapa lubang dan bahaya jalan terburuk dari seluruh dunia. Para insinyur Ford lalu menyempurnakan sistem dengan ratusan jam pengujian di berbagai jalan umum Eropa, memantau beban dan ketegangan dengan peralatan seperti yang dimiliki oleh seismolog untuk mempelajari gempa bumi.
Jalan-jalan berlubang tidak hanya membuat perjalanan tidak nyaman: dampak lebih buruk dapat menyebabkan kerusakan pada roda, ban, dan sistem suspensi, yang mengakibatkan tagihan perbaikan melejit bagi pemilik mobil.
Nah, sistem ini dapat merasakan ketika roda jatuh ke lubang dan menyesuaikan suspensi sehingga roda tidak jatuh jauh ke dalamnya. Karena ban dan roda tidak turun jauh, mereka tidak menerjang sisi berlawanan dari lubang dengan keras. Suspensi belakang dapat merespon lebih cepat daripada suspensi depan, dengan mendapat sinyal dari roda depan. Ini semua terjadi dalam hitungan detik.
Sistem deteksi ini merupakan fitur dari teknologi Continuously Controlled Damping yang merupakan opsional. Setiap 2 milidetik CCD memantau input suspensi, body, kemudi dan pengereman, dan mengatur reaksi suspensi kendaraan agar kualitas berkendara mulus. [Idr]
Whatsapp 
Komentar