MAINE - Tim Yamaha Tech3 melakukan pendekatan berbeda guna memupuk pembalapnya menjadi rookie yang kuat di MotoGP.
Seperti terlihat saat ini, Hafizh Syahrin bukan saja tengah menikmati masa puncak karir balapnya di MotoGP. Pembalap Malaysia itu juga tampak sangat nyaman bernaung di tim Yamaha Tech3.
Dia juga membuktikannya dengan torehan poin di dua seri awal (MotoGP Qatar dan Argentina). Meskipun, di seri Austin (Amerika Serikat) dan Jerez (Spanyol) Syahrin gagal finish.
Syahrin juga sempat menceritakan kisah awalnya masuk ke tim Tech3. Dia bahkan tidak menyangka bisa berkompetisi ke MotoGP menggantikan Jonas Folger. Meski sempat kesulitan, Syahrin menyebut perjalanannya selama tes di Buriram (Thailand) kali itu berjalan baik.
"Tes pertama sulit buat saya. Tapi semuanya berjalan baik karena tekanan yang saya dapat tidak sebesar rookie lain karena mereka melakukan banyak tes dibanding saya," kata Syahrin.
El Pescao (julukan Hafizh Syahrin) juga menyebut Tech3 lebih dari sekedar tim, melainkan keluarga. Mereka juga tahu bagaimana membuat pembalapnya berkembang.
"Nicolas Goyon (kru mekanik) seperti pembalap dan mengajarkan saya banyak hal. Herve Poncharal sedikit gila, tapi sangat bersahabat. Menurut saya, sejak tahun lalu tim ini sudah tahu bagaimana mencetak rookie yang kuat, seperti terlihat pada Jonas Folger dan Johann Zarco," ujar Syahrin lagi.
Untuk itu, Syahrin ingin memanfaatkan kesempatan ini dengan cara yang benar. Apalagi, dia juga menilai Yamaha YZR-M1 sangat cocok dengannya.
"Tapi, saya harus mengubah gaya balap dan semuanya baru. Pengalaman di Moto2 tidak banyak membantu karena mesin MotoGP lebih bertenaga dan penggunaan bannya sangat berbeda. Di Moto2 kalian juga tidak akan menemui elektronik dan motornya beragam," pungkas Syahrin yang kini menempati posisi 16 di klasemen sementara MotoGP 2018. [Ary/Ari]
Whatsapp 
Komentar