Rossi Kecewa Berat di Mugello Share this
MotoGP
Mode baca

Rossi Kecewa Berat di Mugello

Ary Dwinoviansyah
oleh Ary Dwinoviansyah
pada 05 June 2019

MUGELLO — Valentino Rossi mengaku kecewa berat karena Yamaha lemah di semua sektor saat menghadapi MotoGP Mugello, Italia. 

Balapan akhir pekan kemarin (1/6) seharusnya menjadi seri yang penting bagi Rossi untuk terus menjaga persaingan di klasemen MotoGP 2019. Namun, malang didapat pembalap Monster Yamaha ini karena tak bisa menyelesaikan pertarungan di Sirkuit Mugello. Rossi terjatuh setelah beradu kontak dengan Joan Mir di lap 8. 

"Saya kehilangan segalanya ketika menyentuh Mir. Saya ingin melewatinya, tapi kami beradu dan keluar," buka Rossi. 

Namun, kekecewaan terbesar Rossi di Mugello adalah karena Yamaha M1 tunggangannya tidak kunjung kompetitif. Sejak latihan bebas, Rossi tak dapat menemukan setup terbaik dan berdampak pada posisinya di starting grid. 

"Ini adalah balapan terburuk karena kami tidak pernah kencang. Kami tahu balapan di sini akan sulit, namun kami memprediksi bisa kuat. Tapi, memulai balapan dari belakang selalu menyulitkan terutama karena kecepatan saya tidak fantastis," terang Rossi.  

Kesulitan bagi Rossi juga bertambah karena Yamaha memutuskan untuk menggunakan motor yang berbeda di balapan. Tentunya bermaksud untuk mencoba sesuatu dengan harapan bisa kompetitif. Namun, Rossi menyebut hasilnya justru di luar harapan karena Yamaha M1 tak hanya lambat tapi juga lemah di trek lurus maupun akselerasi.  

"Di mana kami menderita? Semuanya! Sejak start saya tidak melakukannya dengan baik dan kemudian 3-4 motor melewati. Ini adalah perbedaan besar karena akselerasi dari satu tikungan ke tikungan lainnya kami kesulitan. Ini bukan hanya soal top speed tetapi juga akselerasi dan sekarang gap-nya sangat jauh," tegas pembalap 40 tahun. 

The Doctor bahkan sempat menyebut penampilannya tahun ini jauh lebih buruk dibanding musim 2016. Kala itu, Rossi merasa percaya diri karena motornya cepat. Dia juga berhasil menempati pole position, walaupun pada akhirnya harus berhenti karena masalah mesin. 

Rossi juga menilai apa yang terjadi pada Yamaha selalu berulang setiap tahun. Persoalannya adalah di mana tim lain melakukan pengembangan, Yamaha malah berkutat dengan masalah dan tanpa adanya solusi. 

"Saya rasa ini terjadi pada 2016, 2017, 2018 dan sekarang. Menurut saya itu karena lawan membawa banyak hal baru dan mereka membutuhkan beerapa balapan untuk menyetelnya. Jika kamu melihat performa dan waktu kami kurang lebih sama dan ini adalah masalahnya. Sekarang saya tidak merasa putus asa, tapi jauh lebih sedih karena lambat," tutup Rossi. [Ary/Ari]


Komentar