Foto: Viar Q1 (Foto: Amos Arya)
JAKARTA - PLN menyambut positif kedatangan Viar Q1 dan siap untuk mendukung fasilitas yang dibutuhkan oleh skutik listrik ini.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) menilai inovasi yang dilakukan oleh Viar dan Bosch sangat baik. Dengan diluncurkannya skutik listrik Q1, PLN menyakini dapat mengurangi tingkat polusi udara kendaraan bermotor.
Namun, dengan adanya skutik listrik ini dibutuhkan infrastruktur tambahan seperti charging station. PLN sendiri telah melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan kendaraan listrik dengan menghadirkan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU).
Di Jakarta, totol 479 unit SPLU telah dihadirkan di berbagai titik dengan mengusung sistem token yang digunakan di perumahan. Hingga saat ini, SPLU telah digunakan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Cara penggunaan SPLU ini sangat mudah seperti sistem token listrik yang digunakan di perumahan saat ini. Konsumen yang ingin menggunakan fasilitas ini dapat membeli voucher listrik di bank, kantor pos dan pedagang pulsa di pinggir jalan,” tutur Leo Basuki, Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Distribusi Jakarta Raya di Jakarta.
Kualitas SPLU ini untuk pengisian daya kendaraan listrik juga telah diuji. Sebelum meluncurnya Viar Q1, PLN telah bekerjasama dengan importir lokal untuk menghadirkan 6 unit motor sport listrik sejak 3 bulan lalu.
Motor sport listrik ini telah digunakan berkeliling Ibu Kota dan selalu melakukan pengisian di SPLU. Sehingga daya yang akan didapatkan oleh skutik listrik Viar Q1 akan sesuai dan tidak merusak baterai.
Setiap SPLU mampu memberikan daya maksimal 5.500 watt setiap harinya, sedangkan motor listrik hanya membutuhkan daya 500 watt. Solusi infrastruktur ini diyakini akan memudahkan konsumen dalam mengisi daya Viar Q1 dan kendaraan listrik lainnya.
“Saat ini kami mendukung Viar karena berani masuk ke pasar kendaraan listrik Tanah Air. Kami akan selalu mendukung semua kendaraan listrik baik itu mobil maupun motor. Kami juga akan menyiapkan charging station untuk mobil listrik sehingga produsen mobil tidak perlu ragu-ragu lagi masuk ke pasar Indonesia,” tutup Leo. [Amo/Ikh]
Whatsapp 
Komentar