PLN Disjaya Targetkan 1.000 Charging Station di Ibu kota Jakarta Share this

PLN Disjaya Targetkan 1.000 Charging Station di Ibu kota Jakarta

Denny Basudewa
pada 28 November 2017

Foto: Motor Listrik PLN

JAKARTA – PT PLN Disjaya menargetkan 1.000 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di Jakarta hingga akhir tahun.

PLN Disjaya menjadi pelopor penggunaan kendaraan listrik di Ibu kota. Bahkan perusahaan listrik milik negara tersebut mencetak rekor MURI dengan kategori konvoy motor listrik terbanyak. Bekerjasama dengan Viar Indonesia, PLN Disjaya juga menggunakan 60 unit motor listrik Q1 sebagai operasional.

Puluhan kendaraan jenis skuter listrik tersebut akan didistribusikan pada 17 area PLN Disjaya. Viar Q1 ini akan digunakan untuk keperluan non teknis, seperti pemasaran.

“Ini adalah cara kami untuk mengajak kepada perubahan. Karena sesuai instruksi presiden Jokowi, penggunaan BBM berbahan dasar fosil harus dikurangi. Dan cara yang paling tepat adalah mulai dari diri sendiri,” kata Ikhsan Asaad, General Manager PLN Disjaya.

Tidak hanya menggunakan motor listrik sebagai armada operasionalnya. PLN disjaya juga telah mengadakan SPLU di beberapa titik Ibu kota. Bahkan mereka menargetkan hingga akhir tahun akan mengadakan 1.000 titik pengisian umum.

“Saat ini sudah ada 700 charging station atau SPLU di seluruh Jakarta, wilayahnya bisa dilihat di internet. Fokus kami adalah pengguna harian maka kami mengadakan fasilitas ini di dekat pasar dan tempat keramaian lainnya,” jelas Ikhsan di Jakarta (27/11/2017).

Fasilitas yang disediakan PLN Disjaya tersebut dikembangkan tidak hanya untuk kendaraan listrik roda dua, namun juga bisa digunakan untuk mobil listrik. SPLU tersebut menggunakan metode pembayaran elektronik.

“Charging Station ini bukan hanya untuk motor saja tapi mobil listrik juga bisa menggunakannya. Kami sudah melakukan uji coba dengan BMW i8 dan hasilnya aman. Untuk pembayarannya bisa dengan pembelian token seperti listrik rumahan, atau kami juga tengah mengembangkan pembayaran menggunakan e-money,” ungkapnya kemudian. [Dew/Ikh]


Komentar