Perusahaan Korea Tertarik Suplai Baterai Sepedamotor Listrik di Indonesia Share this
Berita Motor
Mode baca

Perusahaan Korea Tertarik Suplai Baterai Sepedamotor Listrik di Indonesia

Insan Akbar
oleh Insan Akbar
pada 09 January 2020

JAKARTA – Kementerian Perindustrian menyebut perusahaan Korea Selatan, LG Chemical, tertarik menyuplai baterai listrik untuk sepeda motor listrik di Indonesia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan hal tersebut melalui keterangan resmi pada pertengahan pekan ini. Pemerintah pun menyambut baik keinginan LG Chemical karena dapat mengakselerasi percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang bakal dimulai pada 2021.

“LG Chemical diharapkan bisa berpartisipasi dalam proyek tersebut, misalnya dengan menyediakan baterai motor elektrik dengan skema battery swap,” kata Agus.

Baterai-baterai LG, menurut kementerian, bisa digunakan oleh delapan perusahaan yang siap terjun di pasar motor listrik nasional, baik di sektor produksi dan penjualan produk maupun ojek online. Mereka adalah PT Wijaya Karya Tbk/WIKA (Gesit), PT Triangle Motorindo (VIAR), PT Juara Bike (Selis), PT Migo Ebike Success (MIGO), PT Green City Traffic (ECGO), PT Terang Dunia Internusa (United), PT Tomara Jaya Perkasa (Tomara), dan PT Volta Indonesia Semesta (Volta).

“Untuk pilot project battery swap, akan memanfaatkan fasilitas charging di BSD Serpong, BPPT Serpong, dan BPPT Jakarta. Kemudian, LG Chemical dan partner lokal akan membangun fasilitas swap dan charging di Jakarta dan Tangerang,” papar Agus.

program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dicetuskan melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 berisi 17 insentif fiskal dan nonfiskal. Beberapa bulan setelahnya terbit Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019 sebagai peraturan turunan.

Menurut Agus, pemerintah menargetkan sekitar 20 persen dari total produksi nasional atau sebanyak 2 juta unit pada tahun 2025 adalah sepeda motor listrik. Dari jumlah tersebut, diharapkan terjadi peningkatan hingga tahun 2029, sehingga, pada 2030 Indonesia diproyeksikan menjadi pusat kendaraan listrik di kawasan ASEAN

“Untuk merealisasikan target tersebut, kami secara agresif mengajak para produsen otomotif agar membuka kegiatan produksi di Indonesia. Pemerintah yakin bahwa Indonesia memiliki banyak keunggulan pada sektor otomotif, sehingga target pada tahun 2030 tersebut, bukan hal yang mustahil untuk dicapai,” tegas Menperin.

Kementerian Perindustrian mencatat, dari sisi produksi dan penjualan sepeda motor nasional sejak tahun 2010 sampai 2018 telah mencapai rata-ata di atas 6,5 juta unit per tahun. Sementara, periode Januari-Oktober 2019, produksi sepeda motor tercatat sebanyak 6,2 juta unit, dengan penjualan domestik sebesar 5,5 juta unit dan ekspor sebesar 682 ribu unit. [Xan/Ari]


Komentar