Pertamina Kenalkan Pertashop untuk Jawa Barat

BOGOR — Pertamina memperkenalkan Pertamina Shop (Pertashop) untuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, pada hari ini (2/3), di Bogor.

Sosialisasi yang disampaikan oleh Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas’ud Khamid, ini dihadapan sekitar 8700 orang terdiri dari Camat, dan Kepala Desa se-Jawa Barat. 

“Setelah pekan lalu kami perkenalkan Pertashop untuk wilayah Bali, hari ini resmi kami perkenalkan di wilayah Jawa Barat. Untuk itu, Pertamina membuka peluang kerjasama kemitraan bisnis Pertashop kepada Pemerintahan Desa, Koperasi maupun UKM,” kata Mas’ud Khamid, di Sentul International Convention Center, Senin (2/3/2020).

Melalui kerjasama tersebut, Pertamina menargetkan 3827 kecamatan di Indonesia yang belum memiliki lembaga penyalur BBM seperti SPBU akan dibangun satu outlet Pertashop. Dan saat ini sudah ada 60 lokasi yang memiliki Pertashop.

Untuk penerapannya Mas'ud Khamid memastikan, harga dan kualitas BBM yang akan dijual sama persis dengan yang ada di SPBU. Dan Pertamina akan memprioritaskan lembaga desa sebagai pengelolanya.

Adapun untuk konsepnya, program ini memiliki tiga kategori yakni Gold, Platinum dan Diamond. Pertashop jenis Gold berkapasitas penyaluran 400 liter per hari, sementara jenis Platinum, berkapasitas penyaluran 1.000 liter per hari. Sedangkan untuk jenis Diamond berkapasitas penyaluran 3.000 liter perhari. 

Mas’ud menambahkan, bagi yang berminat kerjasama bisnis Pertashop bisa menyiapkan lahan atau lokasi yang sesuai, dilengkapi dokumen badan usaha atau badan hukum, nanti akan dilakukan survei lapangan untuk melihat kelayakan dari omset dan jarak dengan SPBU atau lembaga penyalur Pertamina yang telah dibangun sebelumnya. 

Setelah itu, pengurusan administrasi perizinan ke Pemda selanjutnya mengajukan desain dan pembangunan dan tahap akhir adalah kontrak kerjasama dengan Pertamina antara 10 s.d 20 tahun.

Sebagai informasi, dalam acara pengenalan Pertashop ini. Dihadiri juga Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Desa, PDT, Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. [Ric/Idr]