Pertamax Turbo Sekelas Euro4 Sementara Hanya di Jakarta Share this
Berita Mobil
Mode baca

Pertamax Turbo Sekelas Euro4 Sementara Hanya di Jakarta

Denny Basudewa
pada 14 August 2017

Foto: Pertamax Turbo Sekelas Euro4

TANGERANG – Pertamina mengenalkan sekaligus telah memasarkan Pertamax Turbo rendah sulfur yang setara dengan standar Euro4 di lima SPBU COCO Jakarta.

Pemerintah Indonesia berencana untuk menetapkan standar baru bahan bakar pada tahun depan. Nantinya, mobil-mobil di Indonesia harus telah menggunakan standar Euro4. Hal ini membuat Pertamina berbenah dan menyiapkan bahan bakar yang memadai.

Pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, Pertamina mengenalkan Pertamax Turbo yang rendah sulfur. Bahan bakar jenis ini dikatakan sangat cocok dengan mesin dengan standar Euro4.

“Bulan ini kami akan segera meluncurkan Pertamax Turbo dengan kandungan sulfur rendah dan bisa comply dengan mesin-mesin Euro4. Belum Euro4 sepenuhnya tapi sulfurnya rendah, kita sudah produksi yang 50 ppm sesuai dengan ketentuan Euro4. Kami juga sudah siap produk yang sepenuhnya Euro4,” ujar Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina, Gigih Wahyu Hari Irianto di ICE, BSD City, Tangerang.

Menurutnya, bahwa kilang milik Pertamina di Balikpapan tengah dibangun dengan standar Euro5. Dikatakannya Pertamax Turbo yang rendah sulfur tersebut sudah mulai dijual di lima SPBU COCO Pertamina di Jakarta. Konsumen juga tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk menikmati bahan bakar tersebut.

Sementara Pertamax Turbo sendiri merupakan hasil pengembangan dari Pertamax Plus yang dilengkapi Ignition Boost Formula (IBF). Bahan bakar jenis ini membuat akselerasi mesin lebih baik karena torsi yang dihasilkan lebih tinggi.

Pertamax Turbo dihadirkan guna memberikan kepuasan bagi pemilik mobil-mobil super kencang dan memiliki kompresi di atas 12.

“Kendaraan semakin canggih seperti supercharger, turbocharger,dan gasoline direct injection akan menjadikan tekanan kompresi mesin kendaraan semakin tinggi, sehingga diperlukan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi. Itu alasan penting mereka memilih produk ini,” kata Vice President Corporate.Communication Pertamina, Adiatma Sardjito. [Dew/Ikh]


Komentar