Penjualan Mobil Pontensi Mandek akibat Infrastruktur Jalan Buruk Share this
Berita Mobil
Mode baca

Penjualan Mobil Pontensi Mandek akibat Infrastruktur Jalan Buruk

Muhammad Ikhsan
oleh Muhammad Ikhsan
pada 07 April 2016

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla menilai penjualan mobil di Indonesia akan terus meningkat jika didukung kondisi infrastruktur jalan lebih baik lagi, selain faktor perekonomian.

Tahun lalu wholesales atau pengiriman mobil dari pabrik ke dealer turun sebesar 16,12% menjadi 1.013.305 unit, dibandingkan 2014 sebanyak 1.208.019 unit. Dan di tahun 2016, GAIKINDO menargetkan akan mencapai 1,050 juta. Sementara jika dibandingkan Thailand hanya menjual 795.000 mobil (penjualan mobil 2015).

Jika dibandingkan dengan negeri Gajah Putih Thailand, penjualan mobil Indonesia harusnya berlari meninggalkan Thailand.

"Penjualan mobil sangat ditentukan oleh kemampuan pemerintah membangun infrastruktur, begitu pemerintah tidak mampu membangun infrastruktur maka penjualan mobil tidak bisa bergerak. Tapi penjualan mobil, dan kemampuan pembangunan infrastruktur tergantung berapa besar pajak yang diterima untuk membangun itu, jadi memang ditentukan berbagai faktor terkait," kata Jusuf Kalla dalam pidato pembukaan IIMS di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Mirisnya penduduk Indonesia lebih banyak dari Thailand, namun panjang jalan Indonesia terbukti kalah panjang dari Thailand.

"Maka dari itu kita harapkan industri mobil dapat bergerak di dalam negeri, agar pajak dalam negeri dapat diterima sehingga dapat membangun lebih banyak. Itulah mengapa pemerintah mendorong industri dalam negeri agar kegiatan ekonomi, pendapatan masyarakat dan juga pajak lebih tinggi sehingga penjualan lebih tinggi," tutur JK.

Di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) cukup gencar dilakukan pembangunan infrastruktur transportasi seperti pelabuhan laut, rel kereta, jaringan jalan hingga bandara. Pembangunan-pembangunan tersebut agar ada pemerataan infrastruktur transportasi. [Ikh/Idr]


Komentar