JAKARTA — Hyundai Motor Company akan membangun pabrik manufaktur Indonesia, pertama di ASEAN yang mampu memproduksi 150.000 kendaraan per tahun.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dengan Euisun Chung, Executive Vice Chairman Hyundai Motor Group dan Wonhee Lee, Presiden dan CEO Hyundai Motor Company, di pabrik Hyundai Motor di Ulsan, Korea Selatan.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya bahwa Hyundai akan menginvestasikan USD 1,55 miliar atau setara Rp 22 triliun sampai 2030, untuk membangun pabrik manufaktur canggih dengan luas 77,6 hektar terletak di Kota Deltamas, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat.
Di pabrik baru Hyundai berencana produksi SUV compact, MPV compact, dan model sedan yang dirancang khusus bagi pelanggan di pasar Asia Tenggara. Hyundai juga akan menjajaki produksi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) kelas dunia. Mereka bertujuan untuk menjadi produsen EV ketiga terbesar di dunia pada tahun 2025.
Guna mendapatkan pasar yang lebih besar di ASEAN Hyundai akan menerapkan strategi "diferensiasi inovatif" supaya mendapatkan keunggulan kompetitif dibanding para pesaingnya.
Tidak hanya itu agar dapat mengembangkan model kendaraan strategis yang dirancang khusus untuk kawasan ASEAN, Hyundai telah membentuk organisasi khusus untuk menangani masalah ini.
Dalam hal produksi dan penjualan, Hyundai akan mengambil pendekatan yang berpusat pada pelanggan. Kendaraan akan ditawarkan berdasarkan skema build-to-order (BTO), yang memungkinkan pelanggan memilih spesifikasi produk saat memesannya, sehingga hal ini juga dapat menurunkan biaya persediaan.
Hyundai juga berencana membangun jaringan dealer nasional sejak awal operasinya nanti, pada tahap awal Hyundai akan membangun sekitar 100 dealer di tahun 2021 dan akan terus berkembang secara bertahap. [Ric/Idr]
Whatsapp 
Komentar