Nyaris Senggolan, Rossi dan Pedrosa Saling Adu Argumen Share this
MotoGP
Mode baca

Nyaris Senggolan, Rossi dan Pedrosa Saling Adu Argumen

Denny Basudewa
pada 25 September 2017

Foto: Rossi dan Pedrosa di Aragon photo by : Motorsport.com

ARAGON – Dani Pedrosa dan Valentino Rossi saling beradu argumen karena nyaris bersenggolan dalam memperebutkan posisi ketiga.

Pedrosa baru menemukan ritme motor ketika balapan hampir berakhir di MotoGP Aragon 2017 kemarin (24/09/2017). Memulai lomba dari tempat keenam, dirinya mulai menyingkirkan lawan-lawannya satu persatu.

Sementara Rossi yang memaksakan diri membalap lebih cepat dari vonis dokter mulai keteteran. The Doctor mulai kehilangan posisinya dari pembalap lain. Rasa sakit yang masih membekapnya diduga membuat sulit mempertahankan posisi ketiga.

Rossi kemudian dianggap menghalangi jalan Pedrosa yang mencoba untuk menyalipnya. Setelah melewati tikungan ke-14 di sirkuit Aragon, kedua pembalap dihadapkan dengan trek lurus yang cukup panjang.

Rossi yang berada di depan Pedrosa memacu motornya seperti biasanya. Namun Pedrosa yang hendak menyalip dari sisi terluar sirkuit, menyebut Rossi melakukan manuver yang berbahaya untuk mencegahnya merebut podium di Aragon.

“Rossi melakukan gerakan aneh dan menutup ruang bagi saya di trek lurus. Dia menutup ruang di kecepatan 300 km/h, sangat sempit namun untungnya saya bisa melewati dia,” ujar Pedrosa setelah lomba berakhir.

Pembalap Repsol Honda sendiri menganggap Rossi tidak perlu menghalangi dirinya karena motor kalah kencang. Dengan kecepatan tinggi, risiko kedua pembalap mengalami kecelakaan sangat tinggi ketika melakukan slipstreaming.

Namun di lain pihak Rossi merasa tidak melakukan apa yang dituduhkan kepadanya. Pembalap Movistar Yamaha tersebut merasa di tikungan 14, semua pembalap pasti mengarah ke kiri. Dirinya mengatakan bahwa Pedrosa adalah pembalap arogan.

“Jika Pedrosa tidak senang, mungkin dia harus membalap sendirian. Ini menurut saya, karena semua orang akan melakukan hal yang sama ketika hendak menyalip, tentunya pada lap terakhir. DI tikungan 14 itu, semua pasti berada ke kiri. Saya tidak tahu dengan pembalap satu ini mungkin dia merasa sebagai pemilik sirkuit,” sahut Rossi.

Sumber : Crash.net


Komentar