BOGOR - Rheza Danica berhasil menuntaskan misinya untuk mengamankan gelar juara Asia Road Racing Championship (ARRC) 2018 kelas AP250 di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Setelah menjadi juara di race 1 AP250 kemarin (13/10), Rheza kembali memperlihatkan aksi gemilang saat bersaing di race 2 hari ini (14/10). Namun, determinasi yang ditunjukkan kedua rekannya dari Astra Honda Racing Team (AHRT) yakni Mario Suryo Aji dan Awhin Sanjaya tak kalah tinggi.
Sayang, Mario tak bisa melanjutkan balapan di lap 8 setelah terjatuh. Momentum itu dimanfaatkan oleh Rheza dan Awhin untuk meninggalkan Andy Muhammad Fadly dan Rafid Topan yang juga berseteru demi podium ketiga.
Di sesi kedua ini Rheza harus mengakui kecepatan Awhin. Meski hanya mendulang 20 poin, Rheza tetap sukses menjadi raja kelas AP250. Torehannya di race 2 AP250 pada ARRC seri ke-5 ini menjadi 193 poin, unggul 67 poin dari Anupab Sarmoon yang menghuni urutan kedua klasemen.
Selisih itu sudah cukup bagi Rheza untuk mengunci gelar juara AP250 2018. Jika pun melakoni balapan seri pamungkas di ARRC Thailand tanpa poin, gelar pembalap asal Yogyakarta ini tak bisa digoyahkan oleh siapa pun.
"Saya berterima kasih kepada Tuhan, orang tua dan pecinta balap Tanah Air karena dukungannya pula saya bisa mendapatkan gelar juara Asia. Dan, kepada tim yang telah memberikan setup motor terbaik. Saya sempat mengawali balapan dengan kurang bagus akan tetapi saya berhasil menguasai keadaan dan bisa memberikan hasil membanggakan untuk Indonesia," ujar Rheza.
Bukan hanya Rheza, pembalap Tanah Air lain dari kelas UB150 yaitu Agung Fahrul juga bisa tersenyum lebar di seri ini. Usai menjuarai race 1, pembalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) itu kembali naik podium kedua di race 2 UB150. Kabarnya, Agung dan timnya saat ini yaitu Orbit SND CNC Sporting bakal andil penuh di ARRC 2019.
Perolehan tak kalah penting juga berhasil dicetak Andi Farid Izdihar. Pembalap AHRT yang berlaga di kelas SS600 itu sukses menjadi double winner dengan Honda CBR600RR. Tapi, kemenangannya itu tak didapatnya dengan mudah karena Ahmad Yudhistira (Manual Tech KYT Kawasaki Racing) memberikan perlawanan berat. Hanya saja, Andi mampu memaksimalkan tunggangannya di beberapa sektor untuk mengungguli Yudhistira.
"Saya sempat overtake Yudhistira. Tapi, kemudian dia melewati saya lagi. Dia cepat di beberapa sektor dan saya putuskan untuk mengikutinya sambil mencari celah untuk overtake lagi," ujar pembalap yang sapa diakrab Andi Gilang itu.
Sementara Yudhistira mengaku kesulitan mengejar Andi di 2 lap tersisa. Bahkan, pengguna nomor 33 itu sudah menekan kemampuan motor berikut bannya agar bisa mendekati Andi.
"Di situ saya putuskan untuk melakukan late braking karena cuma ini caranya supaya bisa mendekatkan gap. Tapi, ternyata grip ban depan sudah habis dan membuat saya hampir low side. Setelah itu, saya berpikir untuk mengamankan poin di klasemen," tutup Yudhistira. [Ary/Ari]
Whatsapp 
Komentar