Pembalap MotoE Komentari Bobot Motor Listrik Energica Share this
MotoGP
Mode baca

Pembalap MotoE Komentari Bobot Motor Listrik Energica

Ary Dwinoviansyah
oleh Ary Dwinoviansyah
pada 27 November 2018

Foto: Mike di Meglio pimpin tes pramusim MotoE di Jerez.

JEREZ - Para pembalap masih melakukan adaptasi terhadap motor listrik yang akan dipakai untuk balapan MotoE World Cup 2019.

Tes pramusim MotoE baru saja dilangsungkan akhir pekan lalu di Jerez, Spanyol (23-25/11). Ini juga menjadi kali pertama bagi 13 pembalap menunggangi motor listrik buatan Energica.

Selama 3 hari itu, mereka menjalani pengujian sebanyak 9 sesi dan Mike di Meglio tercatat sebagai pembalap tercepat dengan torehan 1 menit 52,160 detik.

Impresi pembalap EG 0.0 Marc VDS ini terhadap tunggangan barunya juga sangat positif. Mike juga mampu memperlihatkan catatan waktu kompetitif di setiap sesi serta berbagai kondisi cuaca.

"Perasaan terhadap mesin Energica Ego Corsa ini sangat berbeda dengan apa yang saya gunakan sebelumnya. Tapi, kami menarik beberapa kesimpulan positif dari 3 hari ini walau dalam cuaca yang tidak sempurna. Kami mengalami peningkatan di kondisi basah dan mendapatkan kebutuhan setup untuk trek kering," kata Mike.

Begitu pula dengan tanggapan Bradley Smith yang berada di urutan kedua dari hasil catatan kombinasi tes pramusim lalu. Mantan pembalap MotoGP tersebut mengakui motor ini menawarkan paket yang bagus dengan beberapa catatan penting.

"Ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti bobot dan mengenai suaranya. Untuk suara mesin tidak masalah. Cuma sedikit rumit karena anda tidak boleh melakukan kesalahan ketika coba melewati lawan saat balapan," ujarnya.

Selain itu, Smith memberikan komentar positif soal engine brake. Padahal, motor ini tak punya transmisi. Namun, sensasinya tetap bisa dirasakan berkat pengaturan mapping.

"Hal terpenting adalah kami tahu bagaimana motor berakselerasi dan mengerem layaknya pada mesin normal (konvensional) karena semua bisa diatur. Tapi, ubahan tidak bisa dilakukan di dalam lintasan. Jadi, anda benar-benar harus tahu apa yang menjadi kebutuhan di trek," terang Smith lagi.

Alex de Angelis juga mengatakan sensasi mengendarai motor ini menyenangkan. Walau pada awalnya sempat canggung, terutama saat melahap tikungan.

"Saya masih harus memahaminya lagi karena dua kali masuk tikungan dan ban belakangnya sliding seperti motor yang memiliki transmisi, padahal tidak ada," seru Alex.

lebih lanjut, pembalap yang akan membela Alma Pramac Racing itu juga menyebut tenaga motor berkurang ketika suhu motor listrik naik. Motor ini memang cukup mudah dikendalikan karena tenaganya cukup besar di tikungan lambat, namun liar pada tikungan cepat.

Pernyataan menarik juga disampaikan oleh Matteo Ferrari dari tim Trentino Gresini MotoE. Dia menyebut banyak hal yang harus diadaptasi dari motor Energica ini karena bobotnya yang sangat berat. Tapi, impresinya terhadap ban garapan Michelin sangat baik. Satu-satunya pembalap wanita di kejuaraan MotoE, Maria Herrera juga menyatakan hal yang tak jauh berbeda.

"Fokus utamanya adalah saya harus mengetahui cara terbaik menghentikan motor ini dengan bobot seperti itu. Begitu juga ketika memasuki tikungan. Seperti motor 600 cc, motor ini punya akselerasi halus dan Anda harus menjaga kecepatan di tikungan dan tidak bisa membuka gas secara agresif," jelasnya.

Seluruh pembalap akan kembali menjalani tes pramusim kedua di Qatar selama dua kali, 12-14 Maret 2019 dan 23-25 Maret 2019. [Ary/Ari]


Komentar