Hijabers Harus Lebih Waspada Saat Kendarai Motor Share this
Tips
Mode baca

Hijabers Harus Lebih Waspada Saat Kendarai Motor

Adi Hidayat
pada 30 May 2017

Foto: Seorang wanita berhijab hendak naik sepedamotor (Foto: Istimewa)

JAKARTA – Mengendarai sepedamotor bukan suatu halangan bagi wanita berhijab. Dengan kendaraan roda dua, menjalankan aktivitas sehari-hari pun kian mudah, terlebih di ruwetnya jalanan Ibukota Jakarta.

Namun banyak yang tidak menyadari bahwa mengendarai motor bagi wanita berhijab itu tidak sama dengan wanita pemotor secara umum. Ada beberapa poin yang harus diperhatikan agar keselamatan jiwa terjaga.

Murniyati, anggota dari komunitas motor gede Women On Wheel mengatakan, bahwa masalah kerap muncul saat perempuan berhijab sering kali tidak melipat pakaian gamisnya. Dengan tidak dilipatnya pakaian tersebut, maka risiko pakaian terlilit rantai lebih besar.

“Kalau bisa jangan kenakan pakaian gamis panjang. Tapi kalau Ia memang maunya menggunakan gamis panjang, maka kainnya dilipat lalu dijepit dengan paha. Jadi kainnya tidak akan tergerai dan potensi nyangkut di rantai,” ungkap Murniyati.

Ia pun menambahkan bahwa sebaiknya pengemudi motor berhijab tetap menggunakan legging meski pakaiannya sudah panjang. Hal ini untuk meningkatkan kenyamanan berkendara dan menghindari aurat terlihat.

Tak hanya itu, Ia pun menyarankan agar para hijabers menggunakan celana panjang legging ketika mengendarai kendaraan roda dua. Hal ini untuk memudahkan pemotor berhijab untuk bergerak baik untuk menurunkan kaki saat motor berhenti atau pun melakukan manuver.

“Demikian juga untuk boncengger. Meski yang memberi tumpangan bukanlah pasangannya, namun tetap pastikan untuk duduk menghadap depan dan menghindari memegang rear hand grip. Hal ini karena ketika pengendara mengerem mendadak, maka penumpangnya bisa jatuh ke belakang. Jadi pastikan untuk tetap memegang pinggang atau setidaknya jaket pengendara motor,” tambahnya.

Terkait pakaian, Ia pun menyarankan agar hijaber untuk menghindari pakaian panjang yang berpotensi menyangkut. Bisa juga menggunakan model legging untuk menutupi aurat.

“Penumpang itu lebih riskan karena posisi tempat duduknya memang lebih dekat dengan rantai dan ban motor. Untuk itu pastikan untuk menggunakan legging di balik pakaian gamis. Karena ketika duduk, bagian aurat akan terlihat. Legging bisa menutupinya,” terangnya.

Tak hanya itu saja, Ia pun mengingatkan agar pengendara dan penumpang motor masih wajib untuk menggunakan helm, sarung tangan dan menghindari menggunakan sepatu hak tinggi. Hal ini untuk menghindari adanya cedera lebih parah saat terjadi kecelakaan atau kondisi darurat lainnya.

Peringatan ini wajar karena tidak sedikit wanita berhijab dan non-hijab yang enggan untuk menggunakan helm ataupun perlengkapan keselamatan lain saat berkendara sepedamotor. [Adi/Ikh]


Komentar