BERLIN — Mercedes-Benz GLC F-CELL merupakan mobil plug-in hybrid unik karena selain digerakkan oleh tenaga listrik, bisa meluncur dari hidrogen murni. SUV ini sangat cocok digunakan setiap hari karena bergerak tanpa mengeluarkan emisi.
Mercedes-Benz GLC F-CELL 4 mode operasi:
- Hybrid: kendaraan ini menarik tenaga dari kedua sumber energi. Puncak tenaga ditangani oleh baterai, sedangkan sel bahan bakar berjalan dalam rentang efisiensi optimal.
- F-Cell: baterai mendapat asupan energi dari fuel cell (sel bakar). Mode ini hanya mengonsumsi hidrogen dan paling ideal menjelajah jarak jauh dengan kecepatan stabil
- Baterai: kendaraan bekerja secara elektrik dan ditenagai oleh baterai tegangan tinggi. Sistem sel bahan bakar tidak beroperasi. Ini adalah mode yang ideal untuk jarak pendek.
- Charge: pengisian ulang baterai menjadi prioritas sebelum pengemudi mengisi ulang bahan bakar hidrogen atau membuat cadangan daya.
Tangki hidrogen dibungkus oleh 2 lapisan serat karbon. Tangki ini memuat 4.4 kg hidrogen.
Berkat teknologi tangki 700-bar berstandar global, pasokan hidrogen dapat diisi ulang hanya dalam tiga menit - secepat kebiasaan ketika mengisi bahan bakar minyak (BBM). Dengan konsumsi hidrogen sekitar 1 kg / 100 km, jarak jelajah GLC F-CELL mencapai sekitar 430 kilometres. Dalam mode hybrid daya jelajah mobil hingga 51 km dengan catatan baterai terisi penuh.
Mercedes-Benz akan menyerahkan sejumlah GLC F-CELL ke para pelanggan terpilih. Pelanggan pertamanya Deutsche Bahn, selanjutnya Air Liquide, Shell, Linde AG.
Para pelanggan individual bisa menikmatinya mulai musim semi 2019 via Mercedes-Benz Rent. [Idr]
Komentar