Mobil Otonom Dianggap ‘Musuh’ Baru Sepedamotor Share this
Berita Motor
Mode baca

Mobil Otonom Dianggap ‘Musuh’ Baru Sepedamotor

Denny Basudewa
pada 01 September 2019

Foto: Mobil Otonom

BRUSSELS – Asosiasi Industri Sepedamotor Eropa (ACEM) merilis nota keberatan (position paper) resmi, tentang meningkatkan jumlah sistem bantuan pengemudi nan canggih pada mobil.

Dokumen dengan judul ‘Bagaimana mobil otonom memberikan dampak pada keselamatan sepedamotor?’, menunjukkan kekhawatiran sistem bantuan pada mobil masa kini yang mengandalkan sensor, tidak bisa mendeteksi keberadaan hadirnya motor.

“Sistem bekerja dengan baik dalam beberapa situasi, seperti mendeteksi objek yang lebih besar atau bentuk yang sesuai standar meliputi mobil, truk hingga rambu lalu lintas. Namun sistem tersebut tidak bisa mendeteksi objek yang lebih kecil seperti motor,” tulis ACEM.

Dikatakan bahwa sistem sensor dan algoritma pada mobil otonom tidak mampu menandingi kemampuan yang sama dengan manusia. Oleh karena itu, asosiasi tersebut meminta sistem mobil otonom ditingkatkan lagi agar bisa mendeteksi keberadaan sepedamotor.

“Karena dengan bentuk dan dinamikan kendaraan jika dibandingkan dengan motor, serta luas permukaan yang lebih kecil, motor akan menjadi tantangan tersendiri bagi para pengembang sistem itu sendiri,” lanjutnya.

Makalah ini mengacu pada tes yang dilakukan pada 2016 di Belanda. ACEM dan Asosiasi Pengendara Sepeda Motor Kerajaan Belanda, menunjukkan hasil yang tidak memuaskan. Disebutkan dalam beberapa kasus, mobil otonom tidak mampu mendeteksi motor dalam semua kondisi.

ACEM sendiri terdiri dari BMW, Bombardier, Ducati, Harley-Davidson, Honda, Kawasaki, KTM, Kymco, MV Agusta, Peugeot, Piaggio, Polaris, Royal Enfield, Suzuki, Triumph, dan Yamaha. Asosiasi ini juga membuka diri untuk berdiskusi dengan industri mobil dan legislator. [Dew/Idr]


Komentar