Merasakan Tol Becakayu: Hati-hati Saat Kecepatan Tinggi Share this
Tips
Mode baca

Merasakan Tol Becakayu: Hati-hati Saat Kecepatan Tinggi

Adi Hidayat
pada 06 November 2017

Foto: tol Becakayu

JAKARTA – Beberapa waktu lalu, Presiden Republik Indonensia Joko Widodo meresmikan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 1B dan 1C sepanjang 8,4 km dari Pangkalan Jati hingga Jakasampurna.

Khusus untuk dua seksi tersebut, pengguna kendaraan sudah mulai bisa menggunakannya. Menariknya lagi, tol tersebut masih digratiskan untuk waktu yang belum dipastikan. Dengan demikian diharapkan jalur Kalimalang yang selama ini macet bisa menjadi lebih lancar.

Kami pun tertarik untuk mencoba jalan tol yang memiliki sejarah teramat panjang ini. ‘Teramat panjang’ bukanlah kalimat hiperbola. Maklum, pembangunannya sendiri sudah dimulai 1996 dan terhenti di 1998 karena krisis moneter. Pada 2015, pembangunan akhirnya dimulai lagi dan dua tahun kemudian, hasil pembangunannya mulai terasa.

Cukup basa-basinya. Kini giliran kami membahas tentang jalan tol tersebut.

Kami memulai perjalanan dari Jatiwaringin hingga Jakasampurna. Perjalanan dari Pangkan jati menuju gerbang tol Pangkalan Jati terbilang menarik untuk kami. Pasalnya jalan tersebut kini dibuat satu arah sehingga jalanan menjadi terasa lengang.

Saat memasuki gerbang tol, masih terlihat sejumlah pekerja yang menyelesaikan pembangunan jalan tol. Sekedar finishing memang, karena gerbang tol sendiri masih belum terlihat keindahannya sama sekali. Tidak ada gardu tol untuk melakukan transaksi di sini. Pengguna tol baru melakukan transaksi saat di gerbang keluar.

Lepas dari gerbang tol, kami langsung disambut dengan jalan menanjak yang tidak terlalu curam. Mobil bisa melintasinya dengan sangat mudah. Selesai dari tanjakan, jalan tol sebenarnya pun langsung terlihat lurus dan kosong.

Meski baru, namun jalan tol ini seakan sudah benar-benar siap untuk dilalui karena rambu-rambu lalu lintas terbilang sudah cukup mapan. Mulai dari petunjuk jalan, titik kilometer, lampu penerangan dan rambu pembatas kecepatan. Layar informasi lalu lintas pun sudah dipasang, namun sayang masih belum beroperasi.

Tol Becakayu terdiri dari tiga lajur dan dibatasi dengan marka jalan warna putih yang cukup terang sehingga membantu pengemudi untuk lebih paham terhadap lajurnya. OS Lovers diharapkan berhati-hati saat mengemudi dengan kecepatan tinggi, sebab jalanan terasa bumpy. Guncangan cukup terasa mengejutkan ketika melintasi sambungan jalan. Meski demikian, hal tersebut masih bisa ditoleransi.

Perjalanan dari Pangkalan Jati hingga Jakasampurna pun terasa sangat cepat, mungkin kurang dari 15 menit. Jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan menggunakan lajur lama yang mungkin membutuhkan waktu lebih dari 30 menit.

Menariknya lagi, akbibat adanya jalan tol ditambah dengan penerapan satu jalur di Kalimalang membuat jalan tersebut menjadi lancar. [Adi/Ikh]


Komentar