Foto: Marc Marquez
SPIELBERG – Marc Marquez mengakui kekalahannya dari Andrea Dovizioso, meskipun dirinya merasa dikerjai oleh pesaing terdekatnya tersebut.
Dovizioso dianggap menurunkan kecepatan motornya jelang balapan berakhir. Karena merasa motornya lebih bertenaga, pembalap Ducati tersebut melakukan aksi manuver yang ciamik di tikungan terakhir, sebelum garis finish.
Marquez yang menyadari hal tersebut memang tidak melakukan protes. Ia sendiri tidak tampil ngotot untuk mengambil alih posisi pimpinan, dikarenakan kondisi yang sudah tidak memungkinkan lagi.
“Enam atau tujuh lap terakhir Ia (Dovizioso) mempermainkan saya. Dia menutup grip gas beberapa kali saat trek lurus. Dia juga memiliki grip ban lebih baik saat keluar tikungan. Saya lebih kuat dalam urusan pengereman, namun itu berisiko besar,” ungkap Marquez.
Marquez yang sadar tengah dipermainkan hanya bisa tampil pada limitnya. Namun Ia menyadari pentingnya poin dalam setiap lomba untuk mengamankan gelar, sehingga memilih untuk tidak tampil terlalu agresif.
“Meskipun saya memiliki peluang kecil untuk memenangkan balapan, saya tetap mencoba namun itu tidak berhasil. Bagian terpentingnya adalah kami berjuang hingga finish bersama Dovi. Hal itulah yang paling penting untuk sebuah kejuaraan,” jelas Marquez seperti dikutip Crash.
Marquez untuk ketiga kalinya dipecundangi oleh para pembalap Ducati di MotoGP Austria. Sebelum dibuat keok pada akhir pekan kemarin (11/08/2019), tahun lalu Marquez dipaksa menyerah di tangan Jorge Lorenzo. Sementara pada 2017, Ia juga dikalahkan oleh Dovizioso dengan kondisi yang kurang lebih serupa. [Dew/Idr]
Whatsapp 
Komentar