Marquez dan Rossi Masih Perang Dingin

OBERLUNGWITZ - Marc Marquez dan Valentino Rossi masih terlibat perang dingin di MotoGP Jerman, meski sama-sama berada di atas podium.

Kemenangan Marquez di Sirkuit Sachsenring pekan lalu memperpanjang jaraknya dengan Rossi di klasemen sementara MotoGP 2018. Pembalap Repsol Honda itu unggul 46 poin dari rider Movistar Yamaha.

Tidak hanya Marquez seorang, Rossi juga tampil gemilang di seri 9 kali itu. Alhasil, keduanya pun bersama-sama naik podium. Namun, kondisi canggung terjadi usai keduanya mengangkat trofi.

Mereka tidak saling memberikan selamat, melainkan seperti menjaga jarak satu sama lain. Rossi asik merayakannya dengan Maverick Vinales sebagai pemilik podium ketiga, sedangkan Marquez sibuk bersama perwakilan timnya.

Insiden di MotoGP Argentina rupanya masih berdampak terhadap hubungan keduanya. Saat balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo itu, Marquez dituding menyebabkan Rossi terjatuh sehingga tak bisa melanjutkan balapan.

Sejak saat itu, Marquez dan Rossi tak sekali pun terlibat pembicaraan secara langsung. Meskipun sering kali, kedua pembalap ini saling mengomentari pergerakan masing-masing di tiap serinya. Tapi, hingga jelang liburan paruh musim mereka tampak masih terlibat perang dingin.

"Setelah 2015 (Sepang Clash), kami sudah menyelesaikannya. Kemudian, di MotoGP Argentina masalah terjadi lagi saat balapan. Saya meminta maaf dan mendapatkan hukuman. Tapi, Untuk berdamai bukan tergantung dari saya," ucap Marquez.

Meski begitu, Marquez masih tetap mengapresiasi salah satu idola di masa kecilnya tersebut. Menurutnya, Rossi melakukan hal luar biasa di MotoGP dengan apa yang dimilikinya saat ini.

"Saya bertanya-tanya bagaimana Rossi melatih fisiknya. Apabila cara berpikir, motivasi dan kemampuan mengendalikan balapan tidak dilatih, itu sesuatu yang gila. Saya sangat mengaguminya," kata Marquez lagi.

Semoga saja apresiasi yang ditunjukkan Marquez ini bisa membuat hubungannya dengan Rossi mencair usai liburan nanti. Meskipun ada anggapan bahwa hal tersebut bagian dari drama agar MotoGP selalu hangat di mata khalayak. [Ary/Ari]