Jam Tangan Premium Digemari Pembalap sampai Wakapolri Share this
Fashion
Mode baca

Jam Tangan Premium Digemari Pembalap sampai Wakapolri

Muhammad Ikhsan
oleh Muhammad Ikhsan
pada 11 April 2016

JAKARTA - Jam tangan asal Prancis BRM Chronographes mengukuhkan sebagai perusahaan jam premium di Indonesia. Jam tangan BRM membidik kalangan berduit seperti pembalap nasional Ananda Mikola hingga mantan Wakapolri Nanan Soekarna.

Harganya pun tak tanggung-tanggung, BRM Chronographes yang memiliki kantor pusat di Pacific Place SCBD, Jakarta membanderol per unit jam BRM mulai Rp 40 - Rp 700 juta. Harganya yang wah bukan tanpa alasan.

CEO BRM Chronographes Bernard Richards menegaskan, setiap jam BRM terbuat dari material khusus seperti carbon fiber, makrolon polycarbonate, titanium dan baja. Setiap pembuatan jam-jam BRM bahkan desainnya terinspirasi mobil-mobil balap.

"Kami ingin membuat jam yang sangat spesial. Bahkan konsumen bisa me-customize berdasarkan selera masing-masing," kata Richards saat ditemui OtoSpirit di Indonesia International Motor Show 2016 2016.

Makrolon polycarbonate sendiri lanjut Richards, adalah bahan yang biasa digunakan pada kaca helm para pembalap motor MotoGP dan Formula 1. Bahan tersebut sangat kuat terhadap kondisi ekstrimnya cuaca. Nah, pada jam-jam BRM, bahan tersebut digunakan untuk body jam, sedangkan kaca-kacanya terbuat dari safir.

"Jam tangan BRM R50 menggunakan material tersebut," ucap Richards.

CEO BRM Chronographes Bernard Richards CEO BRM Chronographes Bernard Richards

Jam tangan BRM R50, adalah jam tangan BRM kegemaran Nanan Soekarna yang harganya mencapai Rp 350 juta. Sedangkan Ananda Mikola menggunakan BRM MK44 sebagai cikal bakal dari BRM R50.

Dan biasanya jam-jam BRM spesifikasi tertinggi telah dilengkapi teknologi shockupsorber, fungsinya menjaga getaran pada mesin jam. Jam tangan dengan spesifikasi seperti itu biasanya cocok digunakan untuk kegiatan olahraga balap mobil atau olahraga ekstrim lain yang menyebabkan jam tangan bergerak secara terus menerus. Jika jam tangan tidak dilengkapi teknologi shockupsorber dipastikan usia jam tidak akan lama.

BRM Chronographes mengusung produk handmade dan diproduksi sebanyak 2.000 unit per tahun. Jam pertama BRM dikembangkan selama 1 tahun sebelum diluncurkan 12 tahun silam di Prancis. "Indonesia negara dengan penduduk yang besar, kami serius menggarap pasar jam tangan di Indonesia," ucap Richards.

Anda berkocek tebal dan tertarik membeli jam tangan BRM? Segera kunjungi toko jam BRM di lantai dasar Pacific Place Mall GF 65A, jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan atau booth BRM di hall C IIMS 2016. [Ikh/Idr]


Komentar