9 Motor Kustom Karya Anak Bangsa Berangkat ke Jepang Share this
Modifikasi
Mode baca

9 Motor Kustom Karya Anak Bangsa Berangkat ke Jepang

Denny Basudewa
pada 24 November 2017

Foto: Kustomfest

JAKARTA – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), mendukung aksi unjuk gigi modifikator Tanah Air di acara Yokohama Hot Rod Custom Show, Jepang (03/12/2017).

Dengan menggunakan tajuk kegiatan Kustomfest Indonesian Attack 2017, para pelaku dan penggiat industri kreatif Indonesia khususnya dalam bidang desain otomotif, akan mendunia di event tahunan di negeri Sakura tersebut.

Kustomfest Indonesian Attack dikatakan merupakan sebuah langkah masif dan terstruktur, dalam upaya memperkenalkan dan mempromosikan desain produk kreatif di level dunia. Hasilnya sendiri berupa rancang bangun kendaraan roda dua karya anak bangsa berbasis modifikasi.

“Indonesia adalah negara pertama yang mengirimkan karya secara masif, dengan area khusus bertemakan Kustomfest Indonesia Attack, di gelaran Yokohama Hot Rod Custom Show 2017. Tujuannya adalah memperlihatkan potensi besar di sektor industri kreatif Indonesia, dalam ranah custom culture untuk mengangkat karya anak bangsa,” ungkap Lulut Wahyudi, Direktur Kustomfest.

Yokohama Hot Rod Custom Show adalah salah satu kiblat event kustom kulture di dunia, dan diikuti lebih dari 1.000 motor kustom setiap tahunnya. Lebih jauh, acara tersebut dikunjungi 25 ribu penonton dari berbagai negara. Oleh karena itu, acara tahunan ini menjadi magnet, bagi semua pelaku di industri ini untuk datang sekaligus memasarkan produk atau karyanya.

Adapun sembilan motor kustom yang dibawa adalah karya dari Custom Concept Industries (Jakarta), Kedux Garage (Bali) Old Crack Cycles (Jakarta), Imagineering Customs (Jakarta), Queen Lekha Choppers (2 motor) (Jogjakarta), Puspa Kediri Custom (Jakarta), Chopperland (Jakarta) dan Smoked Garage (Bali).

Partisipasi Kustomfest Indonesian Attack 2017, diharapkan menjadi ruang dalam mempromosikan event Kustomfest 2018, pada 6-7 Oktober 2018 di Yogyakarta. Secara tidak langsung mengundang para pelaku kustom kulture, dari berbagai belahan dunia untuk datang ke Indonesia. [Dew/Ikh]


Komentar