Lewat Sidik Jari Gaya Mengemudi Anda Bisa Terdeteksi Share this
Tips
Mode baca

Lewat Sidik Jari Gaya Mengemudi Anda Bisa Terdeteksi

Muhammad Ikhsan
oleh Muhammad Ikhsan
pada 11 April 2016

JAKARTA - Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 menawarkan sesuatu yang unik yaitu deteksi sidik jari bertajuk Brain Based Driving di Hall C3. Lewat sidik jari, gaya mengemudi Anda akan terdeteksi apakah pemarah, mengemudi berdasarkan mood atau defensive driving.

Program ini diadakan oleh Safety Institute Indonesia (SII) bekerja sama dengan Talents Spectrum dan Autobild Indonesia.

Konsep tersebut boleh kami katakan pertama kali di Indonesia. Belum ada yang menawarkan program unik membaca karakter gaya mengemudi seseorang melalui deteksi sidik jari.

Tunggul Herbawono dari Talents Spectrum mengatakan, metode Brain Based Driving  yang digunakan dalam pengukuran potensi ini adalah psychobiometric dengan data fingerprint, di mana kerja otak seseorang terkait mengemudi roda empat, belum membaca perilaku berkendara roda dua.

Bagi peserta yang ingin mengetahui gaya mengemudi cukup mendeteksi sidik jari jempol dan telunjuk kedua tangan melalui sebuah fingerprint yang terkoneksi pada laptop. Hasil analisis kemudian dicetak pada selembar kertas.

Untuk diingat hasilnya bukan men-judge seseorang. Namun, dijadikan bahan pembelajaran dan koreksi diri jika menghadapi kondisi jalan sungguhan. Setidaknya hasil tersebut bisa membantu Anda mengendalikan emosi jika Anda dinilai sebagai Competitive Driver.

Sidik-Jari-Brain-Based-DrivingBerikut 5 hasil Brain Based Driving yang bisa dibaca:

1. Mood Based Driver: Gaya mengemudi yang berorientasi pada kenyamanan, orang lain dan lingkungan. Proses perasaan menjadi acuan dan cenderung enggan mengambil resiko dalam sebuah situasi. Namun karena berbasis perasaan, karakter ini mudah lengah atau terpengaruh oleh situasi sekitar.

2. Competitive Driver: Gaya mengemudi berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai, perhitungan waktu tempuh dan jarak karena keinginan efektivitas. Dorongan ego biasanya lebih mendominasi tipe pengemudi seperti ini. Biasanya disertai emosi yang mudah terpancing.

3. Analitical Driver: Gaya mengemudi perfeksionis. Memperhatikan segala aspek dalam mengemudi, bermaksud memberikan pengalaman berkendara yang terbaik namun sering terjebak dalam situasi keragu-raguan dalam mengambil keputusan, Responnya dapat menjadi lambat karena memikirkan banyak hal sekaligus.

4. Reflective Driver: Berbekal nilai yang tertanam dalam dirinya, tipe pengendara ini bergerak dengan insting/refleks yang didasari oleh prinsip kuat dalam mengambil keputusan. Sangat patuh terhadap aturan yang ada, tetapi kurang peka terhadap situasi yang ada di sekitar.

5. Progressive Driver: Seorang pengemudi dengan dorongan "penasaran tinggi" untuk mencoba pengalaman berkendara baru. Tekanan bahaya dapat ia artikan sebagai sebuah sensai yang bisa menjadi hal menarik dan menyenangkan. [Ikh/Idr]

Lebih lanjut di Otospirit
Lewat Sidik Jari Gaya Mengemudi Anda Bisa Terdeteksi


Komentar