Kencan Singkat Den Dewa dengan Kawasaki W175 Share this
Review Motor
Mode baca

Kencan Singkat Den Dewa dengan Kawasaki W175

Amos Arya
oleh Amos Arya
pada 05 January 2018

JAKARTA - Kawasaki W175 memiliki pesonanya tersendiri yang mampu membius konsumen Indonesia, apakah berhasil membuat Den Dewa tergoda?

Pada sesi test ride kami mendapatkan unit SE harga Rp 30,8 juta dengan warna metallic matte covert green. Raungan mesin terdengar samar-samar, begitu pula dengan getaran mesin yang cenderung halus. Pada awalnya kami mengira motor ini akan menawarkan riding position layaknya motor klasik.

Namun setelah berada di atas motor, posisi berkendara kami bisa dibilang sedikit menunduk. Jika Anda rider yang tak gemar menunggangi model sepedamotor ini, bukan salah Anda akan mengucap kata “pegal”. Tetapi bagi penikmatnya, mungkin akan membela konsep motornya, dan sebaliknya menyalahkan Anda.

Kami memulai sesi test ride dengan berjalan beriringan. Putaran bawah dari mesin Kawasaki W175 terasa sangat spontan. Namun masalah datang ketika memasuki kondisi jalan menanjak. Mesin yang masih menggunakan teknologi SOHC ini, terasa berat ketika digunakan melalui tanjakan terjal.

Terlebih ketika kami mulai menggunakan posisi gear 4 dan seterusnya. Penyaluran daya mesin terasa begitu lambat. Namun kami merasa hal tersebut cukup wajar, karena karakter yang ingin ditonjolkan KMI adalah berkendara yang nyaman untuk perkotaan.

Kami bisa menikmati perjalanan dengan handling yang mumpuni dari Kawasaki W175. Hal ini berkat penggunaan sasis rigid semi-double cradle. Melintasi jalan berlubang, bergelombang hingga berbatu dapat dilalui dengan mudah.

Kawasaki W175 adalah motor jenis sport klasik yang menawarkan sensasi berkendara ciamik. Body-nya yang ramping berpadu dengan handling mumpuni, membuat motor ini sepertinya layak dijadikan kendaraan komuter.

Dengan banderol di kisaran Rp 30 jutaan, Kawasaki W175 bisa menjadi pilihan lain bagi pengguna motor sport 150cc yang ingin naik kelas. Bahkan bagi para penggila modifikasi, motor ini sangat cocok sebagai bahan untuk berkarya. Penasaran? Saksikan videonya di atas. [Amo/Ari]


Komentar